REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Pesantren dan Ma’had Dakwah Indonesia (MAPADI) mengelar aksi solidaritas pesantren peduli Palestina secara serentak di masing-masing pesantren anggota MAPADI seluruh Indonesia, pada hari Jum’at, (7/6/2024) mulai pukul 06.00 sampai dengan pukul 08.00 (WIT-WITA-WIB)
Saat ini tercatat 216 pesantren anggota MAPADI, terdiri lebih dari 400 lembaga pendidikan mulai dari jenjang SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi tersebar di 97 kabupaten/kota di 20 provinsi seluruh Indonesia, Sekretaris Umum PP MAPADI; Dr. H. Jhon Edy Rahman, SH, M.Kn menyampaikan keluarga besar MAPADI turut berdukacita atas gagalnya kemanusiaan dalam menghentikan genosida Israel terhadap Palestina di kota Rafah, Gaza.
“Generasi muda Pesantren MAPADI merasa prihatin terhadap apa yang dialami oleh saudara-saudara kita di Palestina, rasa itu diwujudkan dalam aksi solidaritas bertema ‘Pesantren Peduli Palestina’ pada hari ini di pesantren masing-masing,” ujar Sekretaris Umum PP MAPADI yang kerap disapa Abi Jhon.
Menurut Abi Jhon, kebiadaban Israel sudah diluar batas pri kemanusiaan, ribuan anak-anak dibantai tanpa dosa, mereka ditindas dan dibombardir, bantuan kemanusiaan diblokade, maka target dari aksi ini dihentikan pembantaian dan diberikan kemerdekaan Palestina secara penuh.
“Karena sikap itu selaras dengan amanat konstitusi, sikap founding father, sikap pemerintah Indonesia saat ini, maka selama Palestina belum merdeka kita akan tetap terus berjuang” imbuhnya.
Antusiasme para santri di masing-masing pesantren juga terlihat saat mendengarkan orasi serentak dari Wakil Ketua MPR-RI sekaligus Ketua Dewan Pembina PP MAPADI; Dr. H. Hidayat Nur Wahid, MA dan Ketua Umum PP MAPADI; KH. Dr. Muslih Abdul Karim, MA diwakili oleh Sekretrais Umum PP MAPADI yang disiarkan secara online di semua titik aksi.
Selain itu, menurut Muhammad Adamin selaku Koordinator Lapangan Aksi, rangkaian kegiatan ini juga dimeriahkan dengan berbagai ragam kesenian dan kreatifitas santri, tidak lupa para santri juga mendoakan untuk kekuatan para pejuang dan kemedekaan Palestina.
“Sehingga diperkirakan puluhan ribu santri dan santriwati mengikuti kegiatan ini, yang tersebar di berbagai pesantren di beberapa wilayah Indonesia,” Ungkap Adamin.