REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Warga diminta untuk mewaspadai penyakit pada hewan ternak menjelang Idul Adha 2024 ini. Mulai dari antraks, penyakit mulut dan kuku (PMK), Lumpy Skin Disease (LSD) atau lato-lato.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kota Yogyakarta, Sukidi mengatakan, pihaknya telah melakukan pemantauan kesehatan hewan menjelang Idul Adha ini. Meski begitu, belum ditemukan adanya penyakit pada hewan ternak yang akan dikurbankan. “Sampai hari ini belum ada (temuan penyakit hewan kurban). Kita berharap tidak ada,” kata Sukidi belum lama ini.
Sukidi menjelaskan, pihaknya melakukan cek kesehatan rutin pada hewan jelang Idul Adha, maupun saat penyembelihan di Idul Adha nanti. Setidaknya, lebih dari 400 titik penyembelihan kurban di Kota Yogyakarta saat Idul Adha.
“Petugas kami juga setiap hari keluar memeriksa (kesehatan hewan) di semua titik penjualan hewan kurban. Nanti saat Idul Adha di titik-titik penyembelihan di Kota Yogyakarta,” ucap Sukidi.
Selain itu, pihaknya sudah mensosialisasikan ke masyarakat terkait hewan kurban yang sehat dan layak. Misalnya hewan kurban yang dikurbankan memiliki tinggi cukup, bentuk badan seimbang, dan lincah.
Terkait dengan ketersediaan hewan kurban di Kota Yogyakarta, Sukidi menyebut minim. Hal ini dikarenakan Kota Yogyakarta tidak memiliki lahan yang luas seperti kabupaten lainnya di DIY.“Jumlah ternak sapi di Bener Tegalrejo 11 ekor, dan kambing sekitar 213 ekor,” jelasnya.
Guna mencukupi kebutuhan masyarakat khususnya untuk kurban, maka hewan ternak didatangkan dari luar Kota Yogyakarta. Dalam rangka memastikan hewan yang masuk dalam kondisi sehat, pengawasan dan pemeriksaan dilakukan di peternak dan di pasar-pasar tiban.
“Selain itu akan dilakukan pemeriksaan di tempat-tempat penyembelihan hewan kurban di masyarakat Kota Yogyakarta,” ungkap Sukidi.