REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Belasan ulama pengasuh pesantren berkumpul bersama Ketua ASFA Foundation Komjen Pol (Pur) Syafruddin di Jakarta pada Jumat (31/5/2024). Mereka membicarakan strategi mempercepat pengembangan SDM unggul di dunia lembaga pendidikan Islam seperti pesantren.
“ASFA Foundation berkomitmen untuk memfasilitasi SDM unggul untuk pengembangan dan penguatan lembaga pendidikan Islam seperti pesantren,” kata Wakil Kapolri periode 2016-2018 tersebut.
Upaya tersebut dilakukan dengan memberikan kemudahan kepada kader lembaga pendidikan Islam untuk menempuh jenjang pendidikan lebih tinggi. Ada yang menjadi mahasiswa program sarjana, magister, hingga doktoral. Mereka menempuh studi di perguruan tinggi dalam dan luar negeri.
Hingga tahun ini, ASFA Foundation bekerja sama dengan 20 perguruan tinggi luar negeri seperti Al-Azhar Kairo, Ummul Qura Makkah, Islamic University of Madinah, Coventry University di Inggris, beberapa perguruan tinggi di Spanyol, Turki, dan lainnya.
Sedangkan di dalam negeri, ASFA Foundation bekerja sama dengan 70-an perguruan tinggi yang menjadi tempat para penerima beasiswa. Mereka menempuh fakultas kedokteran, fakultas sains, dan humaniora.
Baik di dalam maupun luar negeri, terdapat 1.402 penerima beasiswa ASFA. Mereka dimonitor oleh dosen pembimbing akademik bergelar doktor hingga profesor dari internal ASFA. Kemudian akan dimotivasi untuk menyelesaikan studi tepat waktu. Setelah itu mengabdi di lembaga asal untuk mengakselerasi proses pendidikan di sana.
Pengasuh Pesantren Lirboyo Kediri Jawa Timur KH Kafabihi Mahrus mengapresiasi apa yang sudah dilakukan ASFA Foundation. Hal tersebut merupakan ikhtiar untuk melahirkan SDM unggul yang sangat bermanfaat untuk pengembangan lembaga pendidikan Islam. “Semoga ASFA semakin dimudahkan segala urusannya sehingga senantiasa memberikan banyak manfaat kepada Bangsa Indonesia,” ujarnya.
Pengasuh Pesantren Tremas Pacitan Jawa Timur KH Lukman Haris Dimyati mendukung penuh program pengembangan SDM ASFA. Hal tersebut sangat membantu kaderisasi lembaga pendidikan Islam, sehingga memiliki pemuda dan orang-orang yang berkualitas untuk mendidik anak-anak santri. Juga berkolaborasi dengan berbagai berbagai pihak yang nantinya menjaga keberlangsungan ekosistem pesantren.
“Langkah strategis ini merupakan ibadah muamalah yang sangat bermanfaat. Kita sama-sama doakan semoga berekelanjutan sehingga lembaga pendidikan Islam seperti pesantren dan unit yang ada di dalamnya dapat semakin berkembang,” ujar Kiai Lukman.
Pertemuan ini juga dihadiri Gus Idror Maemon Zubeir (Al-Anwar Rembang Jawa Tengah), KH. Taufiq Idris (Al-Hikmah Pasuruan), Gus Abdillah Asad, Lc. (Al-Azhar, Banyuwangi), Dr. KH. Zulkifli Muhadli (Al-Ikhlas NTB), Dr. KH. Sofwan Manaf (Darunnajah, Jakarta), Dr. KH. Tata Taufiq (Al-Ikhlas, Kuningan Jawa Barat), KH. Anang Rikza, MA., Ph.D (Tazakka, Batang) beserta jajarannya, Dr. KH. Fauzi Tidjani (Al-Amien Madura), belasan utusan pesantren dari berbagai daerah, dan sejumlah pengurus Forum Komunikasi Pesantren Muadalah (FKPM).