Sabtu 04 May 2024 07:35 WIB

Mualaf Joram Van Klaveren, Dulu Sangat Benci Islam dan Setelah Syahadat Diancam Dibunuh

Mualaf Joram Van Klaveren dulu sangat membenci Islam

Rep: Mabruroh / Red: Nashih Nashrullah
Mualaf Joram Van Klaveren dulu sangat membenci Islam
Foto:

Ditanya apakah dia merasa bersalah dan menyesal atas tindakannya selama bersama PVV, Van Klaveren mengatakan: “Tentu saja saya merasa malu karena apa yang saya katakan. Saya punya rencana, tapi Allah adalah perencana terbaik dan hidup saya mengambil arah lain.”

Van Klaveren memperkirakan bahwa sekitar 12 dari 37 kursi yang dimenangkan oleh PVV dalam peningkatan jumlah kursi pada pemilu lalu dapat dikaitkan dengan mereka yang sangat menentang Islam. Sisanya, katanya, mungkin disebabkan oleh kekecewaan para pemilih terhadap partai-partai arus utama atas kegagalan mereka mengatasi melonjaknya biaya hidup, terkikisnya negara kesejahteraan, dan meroketnya harga perumahan.

“Jika Anda benar-benar tidak punya uang dan Anda melihat orang-orang mendapatkan rumah yang Anda daftarkan selama 10 tahun, baik mereka imigran atau bukan, Anda merasa seperti: 'Saya tidak cukup penting,'” kata Van Klaveren. 

Namun ketika negara-negara di Eropa bergulat dengan kebangkitan kelompok sayap kanan, ia menyerukan masyarakat untuk melawan dengan reaksi yang “dewasa”, mengutip sebuah insiden di kota Arnhem di Belanda, di mana pemimpin gerakan Pegida baru-baru ini melakukan pembakaran Alqur’an. Lalu kelompok Muslim menanggapinya dengan membagikan mushaf Alqur'an secara gratis kepada siapa pun yang berminat. 

“Setiap kali dia membakar satu Alquran, kami memberikannya seribu,” kata Van Klaveren. Sambil tertawa, dia menambahkan: “Jadi, saya tidak tahu apakah dia akan membakar Alquran lagi.” 

 

 

Sumber: Theguardian

photo
Perlunya Mualaf Didampingi Mentor - (About Islam)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement