Selasa 30 Apr 2024 21:20 WIB

Ini Isi Ceramah Ustadz Adi Hidayat yang Dituding Halalkan Musik

UAH menjelaskan tentang sejarah dan kontribusi musik

Rep: Umar Mukhtar / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi bermain musik. UAH menjelaskan tentang sejarah dan kontribusi musik
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED BADRA
Ilustrasi bermain musik. UAH menjelaskan tentang sejarah dan kontribusi musik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ceramah Ustadz Adi Hidayat (UAH) tentang musik menjadi viral belakangan ini di media sosial.

Dalam penelusuran Republika.co.id, pembahasan UAH tentang musik sudah lama diunggah di sejumlah kanal Youtube. Ada yang setahun lalu, dan ada yang sudah beberapa tahun lalu.

Baca Juga

Namun video ceramahnya kembali menjadi viral karena dianggap sejumlah kalangan sebagai bentuk menghalalkan musik. 

Republika.co.id menggunakan video ceramah Ustadz Adi Hidayat yang diunggah di kanal Youtube "Cahaya Insan" dan judul kontennya "Hukum & Asal Mula Musik | Ustadz Adi Hidayat".

Dalam video itu, UAH menjelaskan, asal mula musik berasal dari tradisi zaman jahiliyah, yaitu syi'r. Syi'r disebut syi'r kalau memenuhi empat unsur. Antara lain al-fashahah, al-khayar, uslub, dan musik. UAH menyebut ada 16 rumus yang salah satunya adalah rumus bahr.

Dia juga mencontohkan rumus lain bernama madid, yaitu nada qashidah 'thala'al badru 'alayna....' Sedangkan yang dipraktikkan di zaman Nabi Muhammad, kata UAH, ada banyak bentuknya.

"Misal ada orang bikin qashidah dan puisi untuk berzina, namanya ghozal. Bikin rayuan lewat puisi supaya bisa berzina dengan orang lain. Ada lagi khamariyat, bikin puisi untuk mabuk. Supaya senang menikmati miras di zaman jahiliyah," tuturnya.

Dalam keadaan itulah, ketika mereka mabuk-mabukkan dengan menggunakan syi'r dan bernuansa musik, maka Alquran mencelanya. Allah SWT berfirman:  

أَلَمْ تَرَ أَنَّهُمْ فِي كُلِّ وَادٍ يَهِيمُونَ وَأَنَّهُمْ يَقُولُونَ مَا لَا يَفْعَلُونَ

"Tidakkah engkau melihat bahwa mereka mengembara di setiap lembah, dan bahwa mereka mengatakan apa yang mereka sendiri tidak mengerjakan(nya)?" (QS Asy Syu'ra ayat 225-226)

Namun di sisi...

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement