Sabtu 30 Mar 2024 23:06 WIB

Serangan Rusia, ISIS Khorasan, dan Ancaman Teror Dunia Senyap Tapi Mematikan

ISIS Khorasan melakukan serangan ke Rusia

Dalerdzhon Mirzoyev, tersangka penembakan Balai Kota Crocus pada hari Jumat duduk di ruang tahanan kaca di Pengadilan Distrik Basmanny di Moskow, Rusia, Ahad (24/3/2024).
Foto:

Menurut sejumlah pakar, antara lain Dr. Ramu C.M dari APAC Assistance, Singapura, ISKP memasukkan Rusia sebagai target serangan karena perlakuan Rusia di Afghanistan semasa Uni Soviet dan dukungan mereka kepada Taliban saat ini.

Rusia juga dijadikan sasaran karena metode militer brutal mereka dalam menumpas gerakan pemisahan Chechnya dari Federasi Rusia puluhan tahun silam.

Selain Rusia, ISKP juga membidik Turki, Iran yang juga mendukung rezim Al-Assad, China yang dianggap menindas kaum Muslim di Xinjiang, dan tentunya negara-negara Barat, terutama di Eropa.

Eropa pula yang bereaksi paling cepat setelah serangan teror di Crocus City Hall, Mereka serentak menaikkan level peringatan terorisme pada tingkat tertinggi, termasuk Prancis yang akan menyelenggarakan Olimpiade Musim Panas 2024.

Prancis juga mendapatkan tawaran bantuan petugas keamanan dan intelijen dari sesama negara Eropa yang mengkhawatirkan aksi teror di Moskow menjalar ke wilayah-wilayah lain di benua ini.

Sejalan dengan logika ini, Dr Hans-Jakob Schindler, Direktur Counter Extremism Project dan mantan tim pemantau ISIS, Alqaeda dan Taliban pada Dewan Keamanan PBB, meminta dunia mewaspadai ISKP.

Kepada The Media Line belum lama ini, Schindler menyatakan aksi teror di Moskow hanyalah awal untuk masalah besar yang bakal dihadapi dunia.

 

Mungkin untuk itu, dunia ada baiknya menyalakan lagi alarm antiterorisme, selain berkolaborasi untuk mencegah merebaknya lagi terorisme global.

photo
ISIS-K meneror Afghanistan - (BBC)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement