Sabtu 30 Mar 2024 13:50 WIB

Bung Karno Mengutip Alquran Saat Sidang Umum PBB 1960

Peserta sidang umum PBB tercengang.

Doktor Kajian Islam lulusan Harvard University, Sukidi, bercerita tentang Bung Karno di Peringatan Nuzulul Quran Bamusi .
Foto: Istimewa
Doktor Kajian Islam lulusan Harvard University, Sukidi, bercerita tentang Bung Karno di Peringatan Nuzulul Quran Bamusi .

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA - Doktor kajian Islam jebolan Harvard University, Sukidi Mulyadi, menyebut, Bung Karno pernah mengutip Ayat Al-Quran di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun 1960. Menurutnya, Proklamator Bung Karno adalah seorang yang dekat dengan ajaran Al-Quran. 

"Kecintaan bung Karno pada Alquran itu diucapkan beliau di sidang-sidang PBB. Bung Karno berpidato di depan para pemimpin dunia dan dia menjadi Presiden pertama di seluruh dunia yang merujuk dan mengutip ayat Alquran," kata Sukidi, dalam siaran pers, Sabtu (30/3/2024).

Pernyataan ini disampaikan Sukidi saat hadir di Peringatan Nuzulul Quran yang diselenggarakan organisasi sayap PDI Perjuangan, Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi). Kegiatan dilaksanakan di Masjid At Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (29/3/2024) petang.

Hadir dalam acara itu Ketua DPP PDI Perjuangan yang juga Sekretaris Dewan Penasihat PP Bamusi, Ahmad Basarah. Hadir pula sejumlah pengurus PP Bamusi , seperti Irvansyah Asmat, Helmi Hidayat, Rahmat Sahid, M Sukron, Yayan Sopyani Al Hadi, Yulistian Imam Taryudi, Achmad Sahid, dan Zulkifli.

Sukidi menceritakan, saat itu, Bung Karno mengutip Alquran Surat Al-Hujarat ayat 13. Ini membuat mata para pemimpin dunia yang menghadiri sidang umum PBB terbelalak.

Surat Al Hujarat ayat 13 berbunyi: Yaaa ayyuhan naasu innaa khalaqnaakum min zakarinw wa unsaa wa ja'alnaakum shu'uubanw wa qabaaa'ila lita'aarafuu inna akramakum 'indal laahi atqookum innal laaha 'Aliimun khabiir.

Artinya: "Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti".

Sukidi, Bung Karno ingin mengingatkan kepada para pemimpin dunia bahwa kita semua dari berasal dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan manusia diciptakan Tuhan bersuku-suku dan berbangsa-bangsa, dengan tujuan agar saling mengenal satu sama lain.

Soekarno sengaja mengutip Ayat Al-Quran itu untuk mengkritisi seorang filsuf Inggris Bertrand Russel yang berpikiran bahwa sejarah kemanusiaan ditentukan oleh dua ideologi besar, yakni kapitalisme dan komuniksme.

Soekarno menilai pemikiran filsuf itu sudah tak relevan. Dalam kesempatan itu, sang proklamator pun turut meperkenalkan ideologi Pancasila yang sudah ditetapkan sebagai dasar neagara oleh Indonesia. 

"Bung Karno memperkenalkan Pancasila yang jauh lebih hebat, jauh lebih luhur ketimbang ideologi lain di dunia," papar Sukidi. Dengan rekam jejak tersebut, lanjut Sukidi, kecintaan Bung Karno terhadap Islam dan Al-Quran tak perlu diragukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement