Kamis 21 Mar 2024 21:47 WIB

5 Pesantren Tertua di Jawa Barat yang Masih Eksis Sampai Sekarang

Pesantren di Jawa Barat eksis sejak abad ke-14 Masehi

Rep: Umar Mukhtar / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Pesantren Buntet Cirebon. Pesantren di Jawa Barat eksis sejak abad ke-14 Masehi
Foto:

Pendiri pesantren adalah Syekh Hasanuddin bin Abdul Latif atau Ki Jatira, yang memiliki darah Mataram. Kegiatan pendidikan di Pesantren Babakan Ciwaringin masih aktif hingga kini.

Dikutip dari laman NU Cirebon, Babakan adalah pedukuhan kecil yang terletak di bagian barat daya Kabupaten Cirebon. Nama asli Ki Jatira adalah Syekh Hasanuddin bin Abdul Latif dari Kajen Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon.

Syekh Hasanuddin atau Ki Jatira, adalah ulama yang selalu menyebarkan Islam di wilayah yang disinggahinya, termasuk saat di pedukuhan Babakan. Di Babakan inilah, didirikan mushola kecil yang menjadi tempat dirinya mengajarkan agama Islam.

Syekh Hasanuddin dijuluki Ki Jatira oleh para muridnya, karena saat membangun mushala, ia biasa beristirahat di bawah dua pohon jati. Kata "jati" bermakna pohon jati, sedangkan "ra" bermakna dua.

4. Pesantren Buntet Cirebon

Pesantren ini sudah berdiri pada 1750. Pendirinya adalah ulama bernama Mbah Muqoyyim. Awal tujuan pendirian pesantren ini, sebagaimana dikutip dari laman NU Cirebon, yaitu karena Mbah Muqoyyim kecewa dengan Keraton Kanoman Cirebon.

Saat itu Mbah Muqoyyim memiliki jabatan sebagai penghulu di Keraton tersebut. Namun karena keraton memihak kolonial Belanda, Mbah Muqoyyim melepas jabatannya lalu mendirikan pesantren Buntet, yang masih berdiri hingga sekarang.

Lokasi Pesantren Buntet Cirebon berada di Desa Mertapada Kulon, Kecamatan Astanajapura. Pada awalnya lokasi pesantren ini berada di kampung Kedung Malang, Desa Buntet Kecamatan Astanajapura, Cirebon. Rumah sederhana dan kamar santri pun dibangun kala itu. Masyarakat pun kian tertarik belajar agama di sana.

Belanda, setelah mengetahui adanya aktivitas keagamaan di daerah itu, langsung berencana menyerang dan menangkap Mbah Muqoyyim. Beruntung info itu bocor sehingga dia bisa menyelamatkan diri. Namun Pesantren Buntet di masa awal itu hancur karena serangan Belanda.

Dia pun pergi menjelajah hingga ke Pemalang, lalu kembali lagi ke Cirebon. Setibanya di Cirebon inilah, dia membangun lagi Pesantren Buntet dengan lokasi yang berbeda. Pesantren didirikan kembali di Blok Manis, Depok Pesantren, Desa Mertapada Kulon, Kecamatan Astanajapura.

Hingga sekarang, Pesantren Buntet Cirebon masih aktif dan kian mengalami perkembangan.

5. Pesantren Gedongan Cirebon

Di Cirebon, memang berdiri banyak pondok pesantren, dan salah satu yang tertua adalah Pesantren Gedongan. Pesantren Gedongan berdiri pada awal abad ke-19, didirikan oleh KH Muhammad Said. Letak pesantren ada di Desa Ender Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon.

 

Sebelum ada Pesantren Gedongan, area yang menjadi tempatnya berdiri adalah hutan belantara. Lalu dibabat habis oleh KH Muhammad Said atau Kiai Said. 

photo
Ciri khas santri yang belajar di pesantren - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement