Jumat 08 Mar 2024 16:40 WIB

Kemenag Beri Pembinaan Mushaf Alquran Isyarat Bagi Disabilitas di Aceh

Kemenag akan terus sosialisasikan mushaf Alquran isyarat.

Siswa penyandang disabilitas membaca Alquran (tadarus) menggunakan bahasa isyarat di Masjid Ar Rahman Pusyansos Griya Harapan Difabel Dinsos Jabar, Kota Cimahi, Rabu (12/4/2023). Kegiatan yang diikuti oleh sedikitnya 35 siswa penyandang disabilitas tersebut dalam rangka mengisi waktu luang di bulan Ramadhan dengan memperdalam ilmu agama, membaca Alquran, ibadah dan hafalan doa.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Siswa penyandang disabilitas membaca Alquran (tadarus) menggunakan bahasa isyarat di Masjid Ar Rahman Pusyansos Griya Harapan Difabel Dinsos Jabar, Kota Cimahi, Rabu (12/4/2023). Kegiatan yang diikuti oleh sedikitnya 35 siswa penyandang disabilitas tersebut dalam rangka mengisi waktu luang di bulan Ramadhan dengan memperdalam ilmu agama, membaca Alquran, ibadah dan hafalan doa.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Aceh memberikan pembinaan mushaf Al-Qur'an isyarat bagi disabilitas di provinsi berjulukan Tanah Rencong itu dalam upaya memberi perhatian dan kepedulian yang sama kepada kelompok berkebutuhan khusus tersebut.

“Tentu ini sebagai bentuk perhatian dan kepedulian kepada mereka (disabilitas, red) semua, dan perlakuan yang sama terhadap disabilitas,” kata Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam Kemenag Aceh Khairul Azhar di Banda Aceh, Kamis.

Baca Juga

Pembinaan terhadap pengguna mushaf Alquran bagi kelompok disabilitas dilakukan Kemenag Aceh bekerja sama dengan Lajnah Pentashihan Al-Qur'an Badan Litbang dan Diklat Kemenag RI. Pihaknya juga sekaligus menyerahkan isyarat secara simbolis.

Ia menjelaskan bahwa setiap manusia harus mempelajari dan memaknai bacaan Al-Qur'an. Namun selama ini, kitab suci di Indonesia hanya diperuntukkan bagi orang yang bisa mendengar saja, sedangkan bagi penyandang disabilitas sensorik rungu wicara (PDSRW) masih banyak mendapat hambatan dalam mempelajari Alquran.

Di Aceh, lanjut dia, terdapat 1.920 orang penyandang disabilitas sensorik rungu wicara. Oleh karena itu, sangat diperlukan kehadiran pemerintah untuk memberi kemudahan bagi orang berkebutuhan khusus itu dalam mempelajari Alquran.

“Sehingga dalam hal ini melalui Badan Litbang Kementerian Agama dan Lijnah Pentashihan Mushaf Alquran telah berhasil menyusun mushaf Alquran isyarat,” ujarnya.

Khairul menambahkan, pembinaan mushaf Alquran isyarat bagi disabilitas perdana dilakukan di Aceh. Pihaknya sangat mengapresiasi atas terselenggara pembinaan yang diikuti sejumlah perwakilan dari unsur terkait di daerah-daerah Aceh, seperti sahabat tuli atau Gertakin Aceh, guru pendidikan agama Islam sekolah luar biasa (SLB), penyuluh pendidikan agama Islam atau guru Alquran, pendamping atau juru bahasa isyarat serta berbagai unsur lainnya di Aceh.

“Kita sangat mengapresiasi kegiatan pembinaan ini diadakan pertama kali di Aceh dan akan diikuti daerah-daerah lainnya,” ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement