Ahad 03 Mar 2024 17:38 WIB

Kisah Adzan yang Membawa Seorang Perempuan Jadi Mualaf

Mualaf berjilbab kerap mendapatkan diskriminasi.

Rep: mgrol151/ Red: Erdy Nasrul
Mualaf. Ilustrasi
Foto:

Selain itu, yang membuat Ameena yakin untuk memeluk agama Islam ialah saat ia menonton salah satu film berjudul Al-Risalah “The Mesaage”.  Film itu memuat salah satu cuplikan Bilal yang mengumandangkan adzan di Kabah. Lantunan adzan yang dikumandangkan Bilal ternyata berhasil membuat Ameena merasa tenang, tentram dan hangat seperti selimut. 

Ameena mengaku perasaan itu merupakan sebuah kemanisan dari keimanan, sehingga ia memutuskan untuk memeluk Agama Islam saat itu juga. 

Namun, perjalananya menjadi seorang Muslim tidak selesai di sana. Ia merasa membutuhkan banyak pelajaran dan pemahaman tentang keislaman, karena saat itu ia hanya mengetahui Laa ilaha illallah Muhammad Rasulullah. 

Setiap hari Ameena mencoba meminta temannya untuk mengajarinya solat, mengajarkannya berdakwah, memberikannya pengetahuan tentang Islam, namun tidak ada satupun dari mereka yang berkenan membantu Ameena. 

Ameena sempat merasa putus asa dengan perjuangannya untuk mendapatkan pengetahuan tentang Islam. Kemudian ia berdoa memohon petunjuk dan pertolongan dari Allah SWT. Hingga akhirnya dipertemukan dengan Tracey seorang Muslim yang menjadi mentor dan guru Ameena hingga ia menjadi seorang ustazah. 

Tracey mengajarkan Ameena solat, rukun iman, cara menggunakan jilbab, dan cara terbaik menjadi Muslim. 

Meskipun Ameena sudah mendapatkan pembelajaran tentang solat, tapi ia belum melaksanakan solat itu sampai pada salah satu waktu kejadian teman ayahnya seorang Muslim yang meninggal karena jatuh dari tangga.

Ameena diminta untuk datang ke rumah teman ayahnya tersebut dan melihat jenazahnya. Ia terkejut melihat jenazah itu terbaring dengan tersenyum manis dan wajahnya memancarkan cahaya. Hingga ia mengingat satu waktu di mana ia selalu melihat orang tersebut semasa hidupnya rajin beribadah solat. 

Dengan demikian, Ameena mengakui bahwa keajaiban yang datang itu merupakan buah dari kebiasaannya yang rajin menunaikan solat pada masa hidupnya. 

Di sisi lain, setelah Ameena telah melawati perjalanannya menjadi seorang Muslim. Ameena mengaku sempat mendaftarkan diri menjadi supir bus. Keputusannya itu menimbulkan beberapa pertimbangan yang diberikan oleh pihak perusahaaan bus.  

Pertama, Ameena masih berusia 21 tahun dan terbilang masih muda untuk menjadi supir bus. Kedua, Ameena seorang Muslim yang berhijab. Ketiga, permasalahan ketika Ameena menjadi supir maka akan bercampur dengan penumpang laki-laki, menjadi perbincangan polisi yang mengatakan wanita berhijab haram menjadi supir, dan lain sebagainya. 

Tetapi, pada kenyataannya Ameena menjadi salah satu peserta pertama di antara peserta laki-laki yang lolos saat melaksanakan tes. 

Dari sanalah Ameena yakin bahwa segala sesuatu yang dijalankan dengan niat yang baik, maka Allah akan mudahkan urusannya. 

 

Setelah banyak memahamai ilmu tentang keislaman, Ameena mendapatkan satu pelajaran yang penting yaitu setiap umat harus bersatu dan tidak terpecah belah sesuai dengan firman Allah SWT. Selain memahami setiap ayat Alquran, Ameena juga mengamalkan dalam kehidupannya sehari-hari dengan mengajak temannya untuk memeluk agama Islam. Meskipun tidak mudah, karena menurut Ameena hal pertama yang harus dilakukan ialah membangun kepercayaan yang baik sehingga mereka juga mendengarkan apa yang disampaikan tentang Islam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement