REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin “bajingan gila”. Hal itu disampaikan ketika Biden mengomentari tentang ancaman perubahan iklim.
"Ini adalah ancaman nyata yang terakhir, ini adalah iklim. Kita punya orang gila seperti Putin, dan lainnya, dan kita selalu harus khawatir tentang konflik nuklir, tapi ancaman nyata terhadap umat manusia adalah iklim," kata Biden dalam sebuah acara penggalangan dana di California, Rabu (21/2/2024), dikutip laman Anadolu Agency.
Pada Jumat (16/2/2024) pekan lalu, Biden menyalahkan Putin atas kematian tokoh oposisi Rusia, Alexei Navalny. Menurut Biden, kematian Navalny di penjara menjadi bukti bukti kebrutalan Putin.
Pernyataan “provokatif” Biden terkait tokoh dunia tidak hanya sekali terjadi. Dia pun pernah melabeli Presiden Cina Xi Jinping sebagai “diktator”. Hal itu disampaikannya sesaat setelah melakukan pertemuan bilateral dengan Xi di sela-sela KTT APEC di San Francisco, 15 November 2023 lalu. “Setelah hari ini, apakah Anda masih menyebut Presiden Xi sebagai seorang diktator?” tanya seorang reporter kepada Biden di akhir pengarahan pers setelah digelarnya KTT APEC.
“Dengar, dia (Xi) memang (diktator). Maksud saya, dia adalah seorang diktator dalam artian dia adalah orang yang menjalankan negara komunis berdasarkan bentuk pemerintahan yang sama sekali berbeda dari kita,” ujar Biden menjawab pertanyaan tersebut.
Komentar Biden tersebut dipandang dapat mengubur kembali upaya untuk meredakan ketegangan antara Beijing dan Washington. Pemerintah Cina belum secara resmi menanggapi pernyataan Biden yang menyebut Xi sebagai diktator. Pada Juni lalu, Biden sempat melabeli Xi sebagai diktator. Kala itu Cina segera malayangkan kecaman dan menganggap Biden melakukan provokasi politik terbuka.