REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, negaranya menentang penempatan senjata nuklir di luar angkasa. Hal itu disampaikan setelah tersiar rumor di Amerika Serikat (AS) bahwa Washington memiliki informasi intelijen yang menyebut adanya upaya Moskow mengembangkan kemampuan nuklir untuk luar angkasa.
“Hal ini menyangkut keributan yang terjadi baru-baru ini di Barat, termasuk di AS, mengenai penempatan senjata nuklir di luar angkasa. Posisi kami jelas dan transparan: kami selalu menentang keras dan kini menentang penempatan senjata nuklir di luar angkasa," kata Putin, Selasa (20/2/2024), dikutip laman kantor berita Rusia, TASS.
Putin mengaku bingung mengapa negara-negara Barat mengangkat topik dugaan rencana Rusia untuk mengerahkan senjata nuklir di luar angkasa. “Sebaliknya, kami menyerukan kepatuhan tidak hanya terhadap semua perjanjian yang ada di bidang ini, tapi juga mengusulkan untuk memperkuat kerja sama ini,” ujarnya.
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu juga membantah rumor yang beredar di AS tentang adanya rencana Moskow menempatkan senjata nuklir di luar angksa. “Pertama, tidak ada proyek seperti itu, senjata nuklir di luar angkasa. Kedua, Amerika tahu bahwa hal ini tidak ada,” kata Shoigu.
Pekan lalu, seorang sumber di AS mengungkapkan kepada Reuters, Washington memiliki informasi intelijen baru terkait kemampuan nuklir Rusia dan upayanya mengembangkan senjata berbasis ruang angkasa. Surat kabar New York Times turut melaporkan bahwa intelijen AS terkait dengan upaya Rusia mengembangkan senjata nuklir anti-satelit berbasis ruang angkasa.
Namun tak ada penjelasan terperinci mengenai klaim sumber-sumber tersebut. Selain itu, mereka pun tak bisa menunjukkan bukti tentang adanya upaya Rusia menempatkan senjata nuklir di luar angkasa.