REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama (NU) 2024 yang digelar di Yogyakarta resmi berakhir hari ini, Selasa (30/1/2024). Ditemui usai Konbes, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menyampaikan sejumlah hasil konbes NU 2024.
"Pertama, peraturan tentang tata laksana keorganisasian yang merupakan perbaikan-perbaikan dari peraturan perkumpulan yang sudah dihasilkan sebelumnya. Saya nggak hafal jumlahnya, ada banyak peraturan perkumpulan yang diperbaiki," kata Gus Yahya di Hotel Melia Purosani, Yogyakarta, Selasa.
Konbes juga mengkonsolidasikan peraturan perkumpulan mengenai fasilitas kesehatan di lingkungan Nahdlatul Ulama. Ia berharap konsolidasi tersebut bisa selesai dalam lima tahun.
"Itu merupakan mekanisme untuk melakukan konsolidasi dari sekian banyak ratusan fasilitas kesehatan yang telah dikembangkan oleh warga maupun pengurus di lingkungan Nahdlatul Ulama, ini akan kita konsolidasikan secara nasional yang targetnya harus selesai dalam lima tahun," ucapnya.
Terakhir, Konbes NU 2024 kali ini juga membahas soal Peraturan Perkumpulan mengenai mekanisme bahtsul masail secara bertingkat. Menurutnya, hal tersebut dinilai fundamental mengingat bahtsul masail merupakan wahana pembahasan dan pembuatan keputusan yang merupakan penyikapan keagamaan atas berbagai masalah.
Dia mengatakan sudah menjadi tradisi Nahdlatul Ulama sejak awal dan sekarang akan membangun satu mekanisme untuk menata hirarki pelaksanaan. Ini karena bahtsul masail yang dilaksanakan di tingkat desa bobotnya akan berbeda dengan tingkat kabupaten provinsi dan nasional.
Ini diatur di dalam peraturan perkumpulan ini. Menurutnya, ini fundamental karena akan menjadi landasan dari keseluruhan keberadaan jamiah NU.
"Agar organisasi NU sebagai struktur otoritas keagamaan. Ini semua hasil dari konbes kita," ujarnya.
Konbes NU merupakan rangkaian kegiatan Harlah ke-101 NU. Puncak acara Harlah NU akan digelar di Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta, Rabu (31/1/2024).