REPUBLIKA.CO.ID, KIGALI -- Lebih dari 70 orang tewas akibat ambruknya sebuah terowongan tambang yang berada di Mali barat daya. Menurut seorang pejabat setempat, kecelakaan itu terjadi Jumat pekan lalu di sebuah tempat penambangan emas di kota Kobadani, wilayah Kolikouro.
Insiden itu menewaskan lebih dari 70 penambang emas, kata Karim Berthe, pejabat Direktorat Pertambangan dan Geologi Nasional kepada wartawan di Bamako yang menjadi ibu kota Mali. Berthe mengungkapkan, penyelidikan sudah digelar guna mengetahui penyebab kecelakaan tersebut.
Sejumlah laporan menyebutkan bahwa sekitar 200 pencari emas sedang bekerja di lapangan ketika kecelakaan tersebut terjadi. Tambang tersebut biasanya ditutup pada musim hujan oleh pemerintah karena bahaya yang diakibatkan hujan, jelas otoritas setempat.
Kementerian Pertambangan yang mengungkapkan sejumlah orang meninggal dunia, mengaku sangat menyesalkan kecelakaan ini. Pemerintah menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan juga rakyat Mali.
Mali adalah produsen emas terbesar ketiga di Afrika,yang menyumbangkan 25 persen untuk anggaran nasional negara itu. Praktik penambangan tradisional yang mengabaikan langkah-langkah keselamatan adalah hal biasa terjadi di Malu, terutama di kalangan anak-anak muda di daerah terpencil.