REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Palestina mendesak PBB untuk secara resmi mengumumkan bencana kelaparan di Jalur Gaza yang masih menghadapi gempuran Israel sejak 7 Oktober.
"Laporan internasional menunjukkan meluasnya kelaparan di kalangan keluarga Palestina yang melewati hari-harinya tanpa makanan. Lebih dari satu juta orang di Gaza kelaparan," demikian menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Palestina, Selasa (26/12/2023).
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres sebelumnya mengatakan empat dari lima orang yang paling kelaparan di seluruh dunia berada di Gaza.
“Sekitar 1,9 juta pengungsi berlindung di pusat penampungan dan mengalami kelaparan parah. Sebanyak 50.000 ibu hamil juga berada di fasilitas tersebut tanpa air, obat-obatan atau layanan kesehatan,” kata kementerian.
Pasukan Israel meluncurkan serangan militer besar-besaran di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas 7 Oktober. Akibatnya, sedikitnya 20.915 warga Palestina, kebanyakan perempuan dan anak-anak wafat dan 54.918 orang lainnya terluka dalam agresi tersebut, menurut otoritas kesehatan setempat.
Sementara itu, sekitar 1.200 orang Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas. Serangan intens Israel di Gaza menyebabkan kehancuran.
Sebanyak 60 persen infrastruktur di daerah kantong itu rusak atau hancur. Hampir dua juta orang mengungsi di tengah krisis makanan, air bersih serta obat-obatan.