Kamis 14 Dec 2023 08:18 WIB

Mengenal Alexander Russel Webb, Mualaf Kulit Putih Pertama di Amerika

Russel Webb juga merupakan tokoh Islam yang sangat berpengaruh menyebarkan dakwah.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
Alexander Russel Webb merupakan orang kulit putih pertama di Amerika yang memeluk Islam.
Foto: About Islam
Alexander Russel Webb merupakan orang kulit putih pertama di Amerika yang memeluk Islam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini jumlah mualaf kulit putih di Amerika Serikat begitu banyak. Namun, siapa sebenarnya orang kulit putih pertama yang menjadi mualaf di negeri Paman Sam itu?

Dilansir di About Islam, Rabu (13/12/2023), Alexander Russel Webb merupakan orang kulit putih pertama di Amerika yang memeluk Islam. Tak hanya menjadi mualaf biasa, Russel Webb juga merupakan tokoh Islam yang sangat berpengaruh menyebarkan dakwah dan ajaran Rasulullah SAW.

Baca Juga

Siapa dan bagaimana pengaruh kemualafan Russel Webb? Alexander Russel Webb atau yang nama lengkap Muslimnya adalah Mohammed Alexander Russel Webb, lahir di Amerika pada 9 November 1846.

Dia merupakan seorang jurnalis, penulis, penerbit, sekaligus Konsul Jenderal Amerika Serikat untuk Filipina. Ia merupakan orang kulit putih pertama Amerika yang masuk Islam, yakni pada 1889. Para sejarawan menganggapnya sebagai orang Amerika sebagai golongan awal mualaf di negeri Paman Sam.

Pada 1893, ia menjadi satu-satunya yang mewakili Islam di Parlemen Agama-Agama Dunia yang pertama. Sosok Russel merupakan seorang sastrawan dan cendekia cerdas yang menjadi tokoh krusial penyebaran Islam di Amerika Serikat.

Setelahnya, penyebaran Islam di negeri Paman Sam tersebut menemui dinamikanya tersendiri. Tofik Pram dalam buku Tujuh Mualaf yang Mengharumkan Islam menjelaskan setelah kunci pintu penyebaran Islam dibuka oleh Alexander, Islam kian 'menggejala' di Amerika. Orang-orang di Amerika berbondong-bondong ingin mengetahui Islam, sebagian di antara mereka pun menjadi mualaf.

Peristiwa 11 September 2001 yang sempat diduga akan membalikkan tren perkembangan Islam di negara-negara barat, khususnya Amerika, ternyata justru menjadi titik tolak keinginan masyarakat Barat untuk mengetahui Islam lebih jauh lagi. Bahkan pada saat itu, Alquran sempat menjadi bacaan paling laris yang dibeli di banyak toko buku.

Sempat muncul perlambatan...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement