Jumat 24 Nov 2023 14:10 WIB

Wapres Bicara Peran Pemimpin Agama dan Dunia yang tidak Baik-baik Saja

Wapres melakukan kunjungan kenegaraan ke Yunani.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Erdy Nasrul
Wakil Presiden KH Maruf Amin saat mengunjungi Holy Metropolitan Church of Athens usai bertemu dengan Uskup Agung Yunani Ieronymos II di Holy Archdiose of Athens, Yunani, Kamis (23/11/2023).
Foto: Dok BPMI/Setwapres
Wakil Presiden KH Maruf Amin saat mengunjungi Holy Metropolitan Church of Athens usai bertemu dengan Uskup Agung Yunani Ieronymos II di Holy Archdiose of Athens, Yunani, Kamis (23/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA--Harapan tinggi digaungkan Pemerintah Indonesia kepada seluruh pihak secara global untuk mewujudkan perdamaian di belahan dunia ini. Peran aktif pemimpin maupun tokoh seluruh agama di dunia juga dinilai penting dalam upaya mewujudkan perdamaian, terutama meredam berbagai eskalasi konflik yang masih terjadi.

Pesan perdamaian ini juga yang disampaikan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin saat bertemu Uskup Agung Yunani Ieronymos II dan seluruh Yunani di Holy Archdiose of Athens pada Kamis (23/11/2023).

Baca Juga

Kiai Ma'ruf pun beberapa kali menekankan perlunya peran aktif para pemimpin agama ini untuk mendorong penyelesaian di tengah memanasnya situasi global akibat perang yang berkecamuk di beberapa negara. 

"Saya ingin mendorong supaya peran tokoh agama lebih dikuatkan lagi dalam ikut membangun perdamaian di berbagai wilayah yg masih konflik. Kan dunia ini sedang tidak baik-baik saja, maka dari itu tokoh-tokoh agama harus mengambil peran lebih," ujar Kiai Ma'ruf.

Secara khusus, dalam pertemuan itu, Kiai Ma'ruf menyinggung konflik Israel-Palestina yang terus bergejolak dan menambah penderitaan rakyat di Gaza. Menurutnya, menyelesaikan konflik Israel-Palestina membutuhkan kontribusi global di antaranya dari para pemimpin agama.

Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini pun mengajak pemimpin Gereja Ortodoks di Yunani itu untuk mendorong penyelesaian permanen Israel-Palestina. Setelah sebelumnya, saat bertemu dengan Parlemen Yunani, Kiai Ma'ruf juga mendengungkan pesan yang serupa terkait upaya mengakhiri perang Israel-Palestina.

"Konflik ini bukanlah konflik agama, namun dibutuhkan kontribusi bersama termasuk dari pemimpin agama untuk penyelesaiannya," ujar Kiai Ma'ruf dalam pernyataannya di depan Uskup Agung Yunani.

Menurutnya, Uskup Ieronymos II memiliki kelompok gereja yang berbeda dengan Vatikan. Sehingga, ia mengharapkan kelompok ini turut berperan aktif dalam membangun toleransi dan kedamaian di seluruh penjuru dunia. 

“Kita ingin punya kesamaan di dalam rangka membangun toleransi dan kedamaian, kita ingin ajaran-ajaran agama itu menjadi solusi kemanusiaan terutama di masa konflik,” ujarnya.

Kepada Uskup, Kiai Ma'ruf juga menegaskan posisi Indonesia tegas mengecam keras serangan Israel terhadap masyarakat sipil dan fasilitas umum di Gaza. Menurutnya, jika kekerasan di Gaza terus dibiarkan, Indonesia khawatir ini akan menimbulkan instabilitas regional dan bahkan global.

"Untuk itu, kekerasan harus dihentikan, gencatan senjata harus terus diupayakan dan penyaluran bantuan kemanusiaan harus menjadi prioritas utama," ujarnya.

Di saat yang bersamaan, Uskup Ieronymos II juga menanggapi harapan Pemerintah Indonesia untuk mendukung penyelesaian berbagai konflik di dunia. Uskup Ieronymos II sepakat pesan dari pertemuan tersebut adalah menentang adanya perang.

"Khususnya perang harus dihentikan dan diskusi, negosiasi harus segera dimulai untuk penyelesaian konflik. Kedua, kami mengutuk penyanderaan, penculikan dan kekerasan yang dilakukan terhadap warga sipil tak berdosa dan khususnya anak-anak," ujar Uskup Ieronymos II.

Uskup Ieronymos II juga mendorong akses dibuka dan bantuan kemanusian segera disalurkan. Begitu juga negosiasi serta musyawarah harus segera dimulai untuk penyelesaian masalah lebih permanen di Israel-Palestina.

Ia juga sepakat peran para pemimpin agama untuk mendorong seluruh pihak mewujudkan solusi damai terhadap berbagai konflik di dunia.

"Harus ada upaya terus-menerus dari kita, para penganut agama dan para pemimpin politik untuk memfasilitasi solusi damai terhadap masalah-masalah seperti ini," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement