"(Dua negara itu) secara terang benderang memberikan dukungannya baik dalam bentuk diplomasi politik internasional maupun ekonomi dan militer, termasuk usulan humanitarian pause (jeda kemanusiaan) yang diusulkan AS," tutur Direktur Program Internasional Prodi Hubungan Internasional UMY itu.
Menurut Zein, usulan tersebut pada dasarnya memberikan dukungan terhadap Israel untuk terus menggempur Gaza. Karena, jeda kemanusiaan itu dijadikan alasan moral bagi Israel bahwa mereka seakan-akan peduli terhadap isu krisis kemanusiaan yang terjadi di Gaza.
"Sehingga serangan yang mereka lakukan seakan-akan sebagai bentuk perlawanan terhadap Hamas. Untuk itulah, humanitarian pause itu tidak cukup dan bahkan bisa dijadikan sebagai alasan dukungan moral kepada Israel untuk terus menggempur Gaza," kata dia.
Zein menambahkan, seruan untuk gencatan senjata memang harus diteruskan dan digaungkan. Di saat yang bersamaan, respons dari dunia internasional terutama dunia Islam dan negara-negara Arab harus lebih keras dan tegas. "Karena Israel tidak sendiri tetapi didukung oleh negara besar lainnya," ujarnya.