Senin 13 Nov 2023 18:17 WIB

Israel Biarkan Bayi-Bayi Meninggal di RS Gaza, Muslim AS Tuntut Biden Intervensi

CAIR mengatakan mengepung rumah sakit adalah hal yang tidak masuk akal.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Foto yang dirilis Dr Marawan Abu Saada ini memperlihatkan bayi Palestina yang lahir prematur di Rumah Sakit Shifa Kota Gaza pada Minggu, 12 November 2023.
Foto:

Pejabat kesehatan di Gaza mengatakan Israel telah mengepung Shifa, menjadikan rumah sakit tersebut sebagai jebakan maut bagi ribuan petugas kesehatan, pasien, dan pengungsi di dalamnya. Meskipun Israel telah melancarkan serangan udara di wilayah tersebut semenjak serangan Hamas pada 7 Oktober yang belum pernah terjadi sebelumnya, para pejabat Israel membantah menyerang rumah sakit tersebut, yang tidak memiliki listrik dan pasokan penting.

Generator terakhir rumah sakit kehabisan bahan bakar pada Sabtu. Mengutip Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas, hal ini menyebabkan kematian tiga bayi prematur dan empat pasien lainnya.

Kementerian Kesehatan mengatakan 36 bayi baru lahir lainnya berisiko meninggal dan terdapat 1.500 pasien di Shifa, 1.500 tenaga medis, dan lebih dari 15 ribu orang mencari perlindungan di rumah sakit. Direktur Rumah Sakit Al-Shifa Muhammad Abu Salmiya mengatakan bahwa peralatan medis berhenti dan pasien, terutama mereka yang berada dalam perawatan intensif, mulai meninggal. Abu Salmiya mengatakan pasukan Israel menembak siapa pun di luar atau di dalam rumah sakit.

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan Al-Shifa tidak lagi berfungsi sebagai rumah sakit. Seorang juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Ahad (12/11/2023) bahwa IDF menempatkan 300 liter (79 galon) bahan bakar di dekat Rumah Sakit Shifa semalaman untuk generator darurat yang menggerakkan inkubator untuk bayi prematur serta penggunaan medis mendesak lainnya.

Namun, militer menyalahkan Hamas dan mengatakan kelompok militan tersebut mencegah rumah sakit tersebut menerima bahan bakar. Para pejabat Israel mengklaim bahwa Hamas mengoperasikan markas komandonya di bawah kompleks Rumah Sakit Shifa.

Militer Israel merilis peta bergambar rumah sakit tersebut dengan dugaan lokasi instalasi militan bawah tanah, tanpa memberikan bukti tambahan untuk mendukung klaim tersebut. Sementara Hamas dan staf rumah sakit membantah klaim tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement