Sabtu 11 Nov 2023 07:28 WIB

Serangan Israel di RS Al-Shifa Gaza, 13 Warga Palestina Meninggal

Pemboman bertubi-tubi menyerang Rumah Sakit Al-Shifa.

Rep: Mabruroh/ Red: Yusuf Assidiq
Seorang warga Palestina yang terluka dibawa ke ambulans setelah serangan Israel di Gaza (ilustrasi)
Foto: AP Photo/Hatem Moussa
Seorang warga Palestina yang terluka dibawa ke ambulans setelah serangan Israel di Gaza (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada Jumat (10/11/2023), bahwa pemboman bertubi-tubi menyerang Rumah Sakit Al-Shifa. Ini menambah rentetan 20 rumah sakit lain di Gaza yang menjadi sasaran zionis Israel.

Ditanya tentang tuduhan kementerian kesehatan Gaza soal serangan Israel di halaman rumah sakit, juru bicara WHO Margaret Harris mengatakan, "Saya belum mendapatkan detail tentang Al-Shifa, tetapi kami tahu mereka berada di bawah pemboman."

Diminta untuk menjelaskan, dia mengatakan ada 'kekerasan intens' di situs, mengutip rekan-rekan di lapangan. Sementara itu, Pemerintah Hamas di Jalur Gaza mengatakan pada Jumat, serangan Israel di rumah sakit terbesar di wilayah setempat mengakibatkan 13 orang meninggal.

"Tiga belas martir dan puluhan terluka dalam serangan Israel di kompleks Al-Shifa hari ini, di pusat Kota Gaza,” sebuah pernyataan pemerintah dilansir dari Arab News, Sabtu (11/2023).

Direktur RS Al-Shifa Mohammad Abu Salmiya mengatakan "tank Israel menembaki rumah sakit Al-Shifa." Sedangkan militer Israel tidak menawarkan komentar langsung.

Video grafis yang dibagikan di media sosial dan diverifikasi oleh Reuters pada Jumat menunjukkan sejumlah orang tewas dan terluka, termasuk anak-anak di area RS Al-Shifa di Gaza.

Seorang koresponden Reuters mengatakan, video itu tampaknya telah dibuat di area tertutup, di luar ruangan dekat departemen rawat jalan rumah sakit, di mana orang-orang terlantar telah tidur.

Tentara Israel berulang kali menuduh Hamas menggunakan rumah sakit, khususnya Al-Shifa, untuk mengoordinasikan serangan mereka terhadap tentara dan juga sebagai tempat persembunyian bagi komandannya.

Otoritas dan dokter Hamas membantah tuduhan tersebut. "Dengan serangan yang sedang berlangsung dan pertempuran di dekatnya (Al-Shifa), kami sangat prihatin dengan kesejahteraan ribuan warga sipil di sana, banyak anak di antara mereka, mencari perawatan medis dan tempat berlindung," kata Human Rights Watch di situs media sosial X.

Rumah Sakit Anak Al-Rantisi dan Rumah Sakit Anak Al-Nasr telah menyaksikan serangkaian serangan langsung dan pemboman pada Jumat.

Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan ada ledakan di dekat Rumah Sakit Indonesia semalam, yang merusak bagian rumah sakit, yang terletak di ujung utara kantong pantai yang sempit.

Laporan itu tidak mengatakan siapa yang bertanggung jawab atas ledakan tersebut dan tidak melaporkan kematian atau cedera.

“Indonesia sekali lagi mengutuk serangan biadab terhadap warga sipil dan benda-benda sipil, terutama fasilitas kemanusiaan di Gaza," kata kementerian dalam sebuah pernyataan.

Kampanye militer Israel satu sebulan ini, yang bertujuan memusnahkan Hamas, membuat rumah sakit Gaza berjuang untuk mengatasinya, karena persediaan medis, air bersih, dan bahan bakar untuk pembangkit listrik telah habis.

Kementerian kesehatan Gaza mengatakan 18 dari 35 rumah sakit Gaza dan 40 pusat kesehatan lainnya tidak beroperasi, baik karena kerusakan akibat penembakan atau kekurangan bahan bakar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement