Rabu 08 Nov 2023 18:15 WIB

Meski Anti Penjajahan Zionis Israel, Indonesia Ternyata Pernah Punya Hubungan Dagang?

Indonesia dilaporkan mempunyai hubungan dagang rahasia dengan Israel

Pengunjuk rasa menginjak bendera Israel dan foto Presiden Amerika Serikat Joe Biden saat aksi bela Palestina di Medan, Sumatera Utara, Jumat (27/10/2023). Aksi tersebut sebagai bentuk solidaritas dan dukungan kepada rakyat Palestina dalam menghadapi konflik.
Foto:

Kerja sama Jakarta-Tel Aviv juga ada dalam bidang medis. Pada 2008, Indonesia menandatangani perjanjian dengan Magen David Adom (MDA) dan American-Israel Joint Distribution Committee untuk menghelat pelatihan medis di Indonesia. 

Hal itu belum termasuk kerja sama orang per orang dan beberapa kunjungan pejabat tinggi Israel ke Indonesia. Pada 2013, Menteri Ekonomi Israel menghadiri Konferensi WTO di Bali. 

Shimon Peres yang waktu itu menjabat menteri kerja sama regional juga pernah mengunjungi Indonesia pada 2000. 

Pada 2014, ketika tsunami melanda Samudra Hindia, Israel juga mengirimkan bantuan medis dan kemanusiaan ke Indonesia.

Kendati demikian, komitmen Indonesia terhadap Palestina ditegaskan berulang-ulang oleh hampir setiap presiden. Dalam pembahasan konflik Palestina-Israel di berbagai forum, Indonesia senantiasa tegas menyampaikan dukungan dan solidaritas kepada Palestina. 

Setiap tindakan agresi Israel ke Palestina selalu direspons dengan kecaman, baik oleh pemerintah, sipil, maupun pers Indonesia. 

Dalam satu dekade terakhir, Indonesia juga telah memberi berbagai bantuan kemanusiaan untuk Palestina. Hampir semua ormas Islam di tanah air menaruh perhatian terhadap konstelasi konflik Palestina-Israel. 

Sentimen anti-Zionis Yahudi acap kali menguat, terutama dalam bentuk penolakan produk-produk Yahudi. Lembaga-lembaga kemanusiaan berdiri atas prakarsa masyarakat. Misalnya, Kispa (Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina), Medical Emergency Rescue Commitee (MER-C), ACT, KNRP (Komite Nasional untuk Rakyat Palestina), Sahabat Al Aqsha, PKPU, dan Dompet Dhuafa selain juga berbagai lembaga lain. 

Mobilisasi dana yang dilakukan oleh lembaga-lembaga ini mencapai jumlah yang tidak sedikit. Baru-baru ini, MER-C atas sumbangan murni dari rakyat Indonesia berhasil membangun Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Bayt Lahiya, Gaza, Palestina. Rencananya, penyerahan RSI untuk rakyat Palestina akan berlangsung 9 Januari 2016. Kontribusi itu tidak lepas dari sumbangan rakyat Indonesia yang mencapai 120 miliar. 

Dalam laman resmi Kemenlu, disebutkan, Pemerintah Indonesia telah membuat beberapa program untuk memberi dukungan kepada Palestina. 

 

Antara lain, meyakinkan negara-negara di dunia untuk mengakui negara Palestina, akan menunjuk konsul kehormatan di Ramallah, meningkatkan kerja sama dalam pemberdayaan perempuan, demokrasi dan pembangunan kapasitas, pemberian beasiswa termasuk pelatihan diplomatik untuk diplomat Palestina, mendorong program New Asia Africa Strategic Partnership (NAASP) dan Conference on Cooperation among East Asian Countries for Palestinian Development (CEAPAD), serta memfasilitasi aktivitas LSM Indonesia yang mendukung pembangunan Palestina.      

photo
Sebulan Genosida di Gaza - (Republika)

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement