Di media sosial juga sedang ramai ada semacam pintu atau lubang ke bawah tanah. Presidium MER-C Indonesia menegaskan lubang itu jelas bukan berada di RS Indonesia.
Di tempat yang sama, Ketua Presidium MER-C Sarbini Abdul Murad mengatakan IDF merilis RS Indonesia melakukan hal-hal yang menurut Israel adalah tindakan tidak tepat. MER-C membantah tuduhan tersebut.
"Kami membantah tuduhan itu. Kami membangun RS Indonesia dalam konteks yang benar-benar profesional, sesuai kebutuhan masyarakat Gaza, ketika itu dan saat ini, apa yang dituduhkan Israel bisa jadi merupakan prakondisi Israel untuk melakukan serangan ke RS Indonesia yang ada di Gaza," ujar Sarbini.
Maka, Sarbini menegaskan, MER-C mengimbau masyarakat internasional untuk menjaga institusi atau lembaga yang jelas dilindungi undang-undang salah satunya adalah rumah sakit. MER-C minta ke seluruh masyarakat untuk mengecam Israel agar tidak melakukan langkah-langkah brutal terhadap RS Indonesia.
"Karena itu (RS Indonesia) merupakan tumpuan masyarakat Gaza di Utara. Sebanyak 450 ribu masyarakat Gaza tergantung ke RS Indonesia, RS Indonesia ini andalan dan tumpuan utama masyarakat Gaza," kata Sarbini.
MER-C membantah tuduhan Zionis Israel yang mengatakan RS Indonesia di Gaza memuat bunker dan menyimpan solar. MER-C menduga tuduhan Israel tersebut adalah kebohongan yang dibuat dengan sengaja agar punya alasan untuk menyerang RS Indonesia.