Selasa 31 Oct 2023 15:23 WIB

Berkali-kali ke Israel, Ini yang Dilakukan Ketum PBNU

Kunjungannya ke Israel itu telah dilakukan sejak sebelum ia menjadi Ketum PBNU.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf memberikan keterangan terkait situasi konflik Palestina dan Israel di Gedung PBNU, Jakarta, Selasa (31/10/2023). Dalam keteranganya PBNU menyerukan dihentikannya kekerasan dan penghancuran-penghancuran di sekitar wilayah Gaza dan Tepi Barat Sungai Jordan. Selain itu menyerukan dihentikannya tindakan-tindakan yang memperalat agama untuk membenarkan penindasan dan penghancuran terhadap kelompok yang berbeda.
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf memberikan keterangan terkait situasi konflik Palestina dan Israel di Gedung PBNU, Jakarta, Selasa (31/10/2023). Dalam keteranganya PBNU menyerukan dihentikannya kekerasan dan penghancuran-penghancuran di sekitar wilayah Gaza dan Tepi Barat Sungai Jordan. Selain itu menyerukan dihentikannya tindakan-tindakan yang memperalat agama untuk membenarkan penindasan dan penghancuran terhadap kelompok yang berbeda.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya sudah beberapa kali melakukan kunjungan ke Israel. Kunjungannya ke Israel itu telah dilakukan Gus Yahya sejak sebelum menjadi ketua umum PBNU.

Lalu, apa saja yang dilakukan Gus Yahya ke negara yang dihuni umat Yahudi tersebut? Gus Yahya menyampaikan dirinya melakukan kunjungan ke Israel untuk menyelesaikan masalah secara komprehensif.

Baca Juga

"Apa saja yang sudah saya pribadi lakukan terkait Israel ini? Saya memang sejak awal berpikir diperlukan enggagement yang komprehensif untuk merintis upaya-upaya menyelesaikan masalah, karena itu saya datang ke Israel," ujar Gus Yahya saat menjawab pertanyaan Republika.co.id dalam konferensi pers di Plaza PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (31/10/2023).

Dalam kunjungannya ke Israel, Gus Yahya mengaku telah bertemu dengan berbagai pihak dari kalangan Yahudi, bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, bahkan bertemu dengan presiden ke-10 Israel Reuven Rivlin. "Juga dengan presiden Israel waktu itu, Reuven Rivlin dan menyampaikan pikiran-pikiran tentang keharusan diwujudkannya perdamaian di sana," kata Gus Yahya.

Tidak hanya itu, Gus Yahya juga mengaku sudah bertemu dengan berbagai kalangan Yahudi-Israel sendiri yang memiliki aspirasi perdamaian yang kuat dan membangun gerakan di dalam Israel sendiri untuk memperjuangkan perdamaian.

"Ada beberapa lembaga di sana yang saya temui pada waktu itu," kata Gus Yahya.

Namun, menurut Gus Yahya...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement