Rabu 25 Oct 2023 22:47 WIB

Sebanyak 23 Jurnalis Turut Gugur Selama Perang Hamas-Israel

Israel terus melakukan agresi membabi buta di Gaza.

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Warga Palestina mencari jenazah dan korban di antara puing-puing rumah keluarga Al Shawa yang hancur akibat serangan udara Israel di Gaza, Palestina, Rabu (25/10/2023).
Foto: EPA-EFE/Mohammed Saber
Warga Palestina mencari jenazah dan korban di antara puing-puing rumah keluarga Al Shawa yang hancur akibat serangan udara Israel di Gaza, Palestina, Rabu (25/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM — Kelompok kebebasan pers internasional pada hari Senin (23/10/2023), melaporkan, jumlah jurnalis yang gugur dalam konflik Palestina-Israel yang sedang berlangsung telah meningkat menjadi 23 orang.

Dalam sebuah pernyataan, Komite untuk Melindungi Jurnalis (CPJ) mengatakan bahwa konflik Israel-Palestina telah mengambil "kabar yang parah" pada jurnalis, menambahkan bahwa di antara yang tewas adalah 19 jurnalis Palestina, tiga Israel dan satu jurnalis Lebanon.

Baca Juga

Dilansir dari Middle East Monitor, Selasa (24/10/2023), dilaporkan juga bahwa delapan jurnalis telah terluka sejak konflik Hamas-Israel dimulai, sedangkan tiga jurnalis lainnya masih belum diketahui keadaannya.

CPJ juga sedang menyelidiki banyak laporan yang belum dikonfirmasi tentang jurnalis lain yang terbunuh, hilang, ditahan, terluka atau diancam, dan kerusakan pada kantor media dan rumah jurnalis, pernyataan itu ditambahkan.

Koordinator CPJ Timur Tengah dan Afrika Utara, Sherif Mansour, mengatakan jurnalis adalah warga sipil yang melakukan pekerjaan penting, selama masa krisis dan bahwa pihak-pihak yang bertikai tidak boleh menargetkan mereka.

“Jurnalis di seluruh wilayah membuat pengorbanan besar untuk meliput konflik yang memilukan ini. Semua pihak harus mengambil langkah untuk memastikan keamanan mereka,” kata Mansour dilansir dari dilansir dari Middle East Monitor, Selasa (24/10/2023).

Baca juga: Daftar Produk-Produk Israel yang Diserukan untuk Diboikot, Cek Listnya Berikut Ini

Konflik di Gaza, yang telah berada di bawah pemboman dan blokade Israel sejak 7 Oktober, dimulai ketika Hamas memulai Operasi Al-Aqsa Flood. Serangan itu sebagai pembalasan atas penyerbuan Masjid Al-Aqsa dan meningkatnya kekerasan oleh pemukim Israel terhadap Palestina.

Militer Israel kemudian meluncurkan Operasi Pedang Besi terhadap target Hamas di Jalur Gaza. Hampir 6.500 orang telah tewas dalam konflik, termasuk setidaknya 5.087 orang Palestina dan lebih dari 1.400 orang Israel, menurut angka resmi.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement