Rabu 25 Oct 2023 20:44 WIB

Rumah Wakaf Kirim Relawan dan Bantuan Kemanusiaan ke Palestina

Bantuan dan relawan dikirim melalui program 'Solidaritas untuk Palestina'.

Rumah Wakaf mengirimkan relawan dan bantuan kemanusiaan untuk Palestina.
Foto: Dok. Rumah Wakaf
Rumah Wakaf mengirimkan relawan dan bantuan kemanusiaan untuk Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Agresi militer dan korban jiwa maupun luka-luka yang semakin meningkat di Palestina pada Oktober 2023 ini, mendorong masyarakat Indonesia untuk berinisiatif secara langsung memberikan bantuan bagi rakyat Palestina. Bantuan yang diberikan, salah satunya melalui Rumah Wakaf untuk program Solidaritas untuk Palestina. 

"Sebagai langkah konkrit Solidaritas untuk Palestina ini selanjutnya, Rumah Wakaf mengirimkan relawan serta bantuan kemanusiaan pada Selasa (24/10) ini. Kondisi dan aktivitas team di lapangan akan sangat dinamis, oleh karena itu kami mengutus relawan yang telah memiliki histori secara langsung memberikan bantuan untuk warga Palestina,” kata CEO Rumah Wakaf Soleh, dalam keterangan tertulis, Rabu (25/10/2023).

Baca Juga

"Terima kasih atas dukungan dan bantuan para donatur serta masyarakat Indonesia, yang telah diamanahkan melalui program Solidaritas untuk Palestina dari Rumah Wakaf. Mohon doanya agar seluruh inisiatif dan bantuan bisa berjalan sesuai rencana, mengingat agresi militer masih intensif terjadi di jalur Gaza," tambah Soleh. 

Rumah Wakaf menjadwalkan aksi dan bantuan kemanusiaan Solidaritas untuk Palestina tahap ini berlangsung Oktober sampai November 2023. 

“Bantuan untuk saudara-saudara kita di Palestina masih akan terus disampaikan, dengan senantiasa mengamati perkembangan terkini di lapangan. Penggalangan dana Solidaritas untuk Palestina masih kami gulirkan, masyarakat Indonesia masih bisa memberikan kontribusi terbaiknya melalui Rumah Wakaf,” kata Soleh.

Dr Milki Rijal Ashari selaku Project Coordinator yang diutus oleh Rumah Wakaf dalam aksi kemanusiaan untuk Palestina kali ini. Dosen salah satu universitas di Bandung yang adalah lulusan Yarmouk University di Yordania ini, telah aktif menjadi relawan kemanusiaan untuk Palestina sejak tahun 2018. Milki menjadi Project Coordinator Solidaritas untuk Palestina dari Rumah Wakaf menggunakan akses bantuan kemanusiaan melalui Yordania. 

“Bantuan kemanusiaan yang berasal dari Indonesia, semua harus berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang berada di Kota Amman. KBRI Amman adalah satu-satunya kedutaan RI untuk Palestina. Koordinasi selanjutnya adalah dengan lembaga-lembaga mitra lokal, khususnya Jordan Hashemite Charity Organization (JHCO) yang adalah satu-satunya lembaga kemanusiaan Yordania yang secara khusus memiliki akses khusus ke dalam Gaza,” kata Milki.

"Untuk aksi kemanusiaan Rumah Wakaf kali ini, kita akan terus mengamati perkembangan yang ada dan berkoordinasi dengan lembaga mitra lokal. Mita lokal Rumah Wakaf di Yordania, JHCO, lembaga pengelola zakat di bawah naungan pemerintah,” tambahnya.

Bantuan serta aksi kemanusiaan Soludaritas untuk Palestina yang dikelola oleh Rumah Wakaf memiliki fokus untuk bisa merealisasikan bantuan yang paling mendesak dibutuhkan oleh warga Palestina di Gaza maupun di kamp-kamp pengungsian di Yordania. Hal ini dikarenakan Yordania kini menjadi rumah kedua bagi setidaknya empat juta pengungsi Palestina. 

"Setiap pertemuan dengan para pengungsi Palestina selalu meninggalkan kesan yang mendalam. Mereka sangat mengharapkan kedatangan kita. Ketika kita datang, mereka berseru 'Ahlan, ahlan, maasyaa Allah!’. Hal ini menunjukkan mereka sangat gembira dengan kedatangan para relawan Indonesia. Kelangsungan hidup mereka sangat bergantung pada bantuan internasional, terutama Indonesia yang senantiasa konsisten memberikan bantuan bagi rakyat Palestina,” ungkap Milki. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement