REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perhimpunan kemanusiaan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) telah menyalurkan bantuan tahap I dan tahap II ke Palestina berupa obat-obatan dan makanan siap saji.
Ketua Umum DPN BSMI M Djazuli Ambari mengatakan, pada bantuan tahap I, BSMI menyalurkan bantuan obat-obatan yang diberikan ke Jabalia Medical Center di Palestina. Di lokasi pusat kesehatan ini setidaknya 190 pasien korban agresi serangan Israel tengah dirawat.
"Pada fase yang sangat penting ini masyarakat Gaza memerlukan dukungan obat-obatan dan makanan siap saji. Sebab itu merespons kebutuhan mendesak masyarakat Gaza kita kirimkan bantuan obat-obatan dan makanan siap saji pada tahap 1 dan 2," ujar Djazuli dalam keterangannya, Senin (23/10/2024).
Bantuan makanan siap saji juga disalurkan ke wilayah Beit Hanoun dengan 348 penerima manfaat. Akses makanan dan minuman benar-benar dibutuhkan masyarakat Gaza yang dipaksa bermigrasi ke wilayah Selatan oleh agresor Israel.
"Setelah diblokade dan dipaksa pindah ke wilayah Selatan oleh Israel, warga Gaza sangat bergantung dari dukungan sesama untuk mendapatkan keperluan sehari-hari termasuk makanan dan akses air bersih. Alhamdulillah sebelum terjadi agresi, BSMI dan Wakaf Salman telah membuat beberapa sumur air bersih yang bisa dimanfaatkan masyarakat Gaza," terang Djazuli.
Djazuli mendesak dunia internasional untuk membawa misi kemanusiaan dunia dengan membuka gerbang perbatasan Rafah di Mesir dan mengizinkan bantuan internasional masuk. Sebab dengan blokade yang terjadi, stok bantuan yang berasal dari dalam Gaza semakin lama akan semakin menipis.
"Kami mendesak dunia internasional untuk mengirim bantuan dengan membuka gerbang Rafah atas nama kemanusiaan. Pemerintah Indonesia bisa aktif untuk bersama menyuarakan panggilan kemanusiaan internasional melalui Mesir dan insyaAllah BSMI siap berpartisipasi," terang Djazuli.