Rabu 11 Oct 2023 10:38 WIB

Pejuang Palestina Disebut Teroris, Ketum Wahdah Islamiyah: Keliru!

Palestina tengah menghadapi penjajah Israel.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Pejuang Palestina Disebut Teroris, Ketum Wahdah Islamiyah: Keliru. Foto:    Ketua Umum Wahdah Islamiyah KH Dr  Zaitun Rasmin
Foto: Wahdah Islamiyah
Pejuang Palestina Disebut Teroris, Ketum Wahdah Islamiyah: Keliru. Foto: Ketua Umum Wahdah Islamiyah KH Dr Zaitun Rasmin

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Setelah pejuang Palestina melancarkan serangan badai ke Israel baru-baru ini, mungkin sebagian orang berpikir bahwa mereka adalah kelompok teroris. Namun, Ketua Umum Wahdah Islamiyah, Ustadz Zaitun Rasmin menegaskan bahwa salah besar jika ada orang yang menganggap demikian.

Ustadz Zaitun menjelaskan, sudah 16 tahun lamanya rakyat Palestina menghadapi penindasan bangsa Israel. Dia mengibaratkan orang Palestina sebagai korban dari perampokan dan penjajahan, sehingga menderita kelaparan.

Baca Juga

Dia mengatakan, selama ini bangsa Palestina tetap sabar dengan segala penderitaan yang dihadapi. Namun, menurut dia, perjuangan tetap dilakukan oleh para pejuang Palestina sebagaimana rakyat Indonesia dulu ketika menghadapi penjajah Belanda dan Jepang.

“Karena mereka adalah bangsa yang tidak mengenal kehinaan, bangsa yang mengenal harga diri, sama dengan bangsa Indonesia, ya alhamdulillah sekali pun dijajah sekian lama oleh penjajah dari berbagai bangsa dengan persenjataan yang luar biasa, kita bisa terus melawan dengan bambu runcing,” ujarnya saat konferensi pers bersama Koalisi Indonesia Bela Baitul Maqdis (KIBBM) di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (10/10/2023).

Dia menuturkan, orang yang dijajah memiliki hak untuk membela diri. Karena itu, menurut dia, umat Islam di Indonesia harus memahami serangan badai yang dilakukan pejuang Palestina pada 7 Oktober 2023 itu sebagai bentuk pembelaan diri.

“Jadi kalau memahami serangan 7 Oktober itu, bagi kita umat Islam dan bahkan bangsa Indonesia secara umum, pahamilah ketika negeri kita diajajah, maka orang yang dijajah memiliki hak untuk membela diri,” ucap dia.

Karena itu, dia pun membantah jika ada orang Indonesia yang menyatakan serangan pejuang Palestina itu sebagai serangan terorisme.

“Maka, keliru kalau kemudian ada orang Indonesia yang mengalamatkan terorisme kepada suadara-saudara kita di Gaza yang berjuang mempertahankan hak atau berusaha untuk mengambil, meraih kembali hak mereka,” kata Ustaz Zaitun.

Dia menambahkan, dalam sejarah perjalanannya bangsa Indonesia juga sudah pernah mengalami hal itu. Menurut dia, rakyat Indonesia yang berjuang juga selalu disebut sebagai pemberontak maupun ekstremis dan lain sebagainya.

“Maka janganlah kita bangsa Indonesia ikut-ikutan, karena bangsa lain memang punya kepentingan untuk terus mendukung Israel atas kebiadaban dan kepongahan mereka,” jelas Ustaz Zaitun.

 

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement