Meskipun statusnya sebagai firaun masih diperdebatkan, bukti menunjukkan bahwa ia mungkin mengambil alih kekuasaan setelah kematian Akhenaten. Nefertiti berkontribusi pada revolusi agama di Mesir, mempromosikan penyembahan Aten, atau piringan matahari.
Di antara ratu yang kurang dikenal adalah Neferu Sobek, yang memerintah antara tahun 1806 dan 1802 SM. Dan Ratu Tausert, yang memerintah antara tahun 1191 dan 1189 SM. Semuanya berhasil mengatasi krisis politik yang kompleks di Mesir kuno dan menjaga stabilitas serta kemakmuran di kerajaan mereka.
5. Layanan Pos
Layanan pos di Mesir kuno memainkan peran penting dalam administrasi peradaban Sungai Nil. Ini sekaligus bukti kecerdikan dan organisasi manusia. Sistem ini didirikan sekitar 2400 SM pada masa Dinasti Lama, dan mengandalkan jaringan utusan untuk transmisi informasi yang cepat.
Kurir-kurir ini menggunakan berbagai alat transportasi, termasuk perahu di Sungai Nil dan keledai, dan sering kali mengandalkan kekuatan fisik. Mereka memfasilitasi komunikasi antara firaun, gubernur provinsi, dan militer, dengan mengikuti stasiun pemancar yang berlokasi strategis.
"Bir A'a", atau "Rumah Besar", adalah markas administratif pusat yang mengkoordinasikan pengiriman dan penerimaan pesan. Terutama menangani korespondensi pemerintah, intelijen militer penting, dan catatan pajak.
Layanan Pos Mesir menunjukkan sistem pencatatan yang mengesankan. Para penulis dengan cermat mendokumentasikan semua korespondensi pada gulungan papirus, memastikan warisan komunikasi tertulis yang berkelanjutan bagi peradaban.
Meski tidak sekomprehensif versi selanjutnya di peradaban modern, sistem pos Mesir kuno menciptakan kerangka atau cetak biru komunikasi yang efisien dan terorganisasi, yang meletakkan dasar bagi layanan pos modern.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
