Senin 02 Oct 2023 13:46 WIB

YBKB Bangkitkan Kepercayaan Diri Anak Difabel Lewat SMILE

YBKB mengajak 50 anak yatim binaan untuk berbagi senyum dan kelompok difabel

Yayasan Bangun Kecerdasan Bangsa (YBKB) menggelar kegiatan SMILE, akronim dari Semua Miliki Kelebihan, untuk mempererat kepedulian anak yatim binaan terhadap anak-anak difabel dan meningkatkan rasa percaya diri mereka. Kegiatan dilakukan dengan berangkat dari masih sangat kentalnya stigma negatif masyarakat terhadap penyandang disabilitas.
Foto: dok LAZ BKB
Yayasan Bangun Kecerdasan Bangsa (YBKB) menggelar kegiatan SMILE, akronim dari Semua Miliki Kelebihan, untuk mempererat kepedulian anak yatim binaan terhadap anak-anak difabel dan meningkatkan rasa percaya diri mereka. Kegiatan dilakukan dengan berangkat dari masih sangat kentalnya stigma negatif masyarakat terhadap penyandang disabilitas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan Bangun Kecerdasan Bangsa (YBKB) menggelar kegiatan SMILE, akronim dari Semua Miliki Kelebihan untuk mempererat kepedulian anak yatim binaan terhadap anak-anak difabel dan meningkatkan rasa percaya diri mereka. Kegiatan dilakukan dengan berangkat dari masih sangat kentalnya stigma negatif masyarakat terhadap penyandang disabilitas.

“Kami percaya bahwa setiap anak memiliki keunikan dan potensinya masing-masing. Dengan SMILE, kami ingin menunjukkan kepada dunia bahwa anak-anak difabel juga memiliki kelebihan yang patut untuk dihargai," ujar Dirut LAZ BKB, Heris Bhimocahyoadhi, lewat siaran pers, Ahad (1/10/2023).

Dengan mengusung jargon “Bangunkan Jiwa, Cerdaskan Bangsa”, YBKB berupaya menciptakan masyarakat yang cerdas dan peduli. Melalui kegiatan SMILE, YBKB mengajak 50 anak yatim binaan untuk berbagi senyum dan santunan kepada 100 teman-teman difabel di Yayasan Disabilitas Kreatif Indonesia (YDKI).

"Harapannya, kegiatan ini tidak hanya memberikan bantuan kepada penyandang disabilitas, tetapi juga menjadi sarana untuk menambah wawasan dan kreativitas bagi adik-adik yatim binaan dan adik-adik difabel," kata Heris.

Sementara, Ketua YDKI Osmiyati Afarindra mengapresiasi langkah yang diambil oleh YBKB melalui program SMILE. Dia mengatakan, adanya kegiatan itu bukan hanya membantu secara materi. Lebih dari itu, dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan keterlibatan sosial bagi anak-anak difabel.

"Semoga kegiatan semacam ini menjadi inspirasi bagi banyak pihak untuk terus mendukung keberagaman dan inklusivitas di Indonesia," kata Osmiyati.

Data dari Kemenko PMK pada Juni 2022 menunjukkan, ada 2.197.833 anak penyandang disabilitas pada rentang usia 5-19 tahun di Indonesia. Menurut Psikolog dari Kemendikbudristwk, Tri Puspitarini, anak-anak itu sering menghadapi berbagai masalah, termasuk masalah akademik, konsep diri negatif, masalah keluarga dan keuangan, masalah komunikasi dan pergaulan, serta masalah akses pelayanan kesehatan.

Konsep diri negatif menjadi salah satu masalah utama yang sering luput dari perhatian. Stigma negatif masyarakat terhadap penyandang disabilitas masih sangat kental. Namun, banyak contoh inspiratif dari penyandang disabilitas yang telah meraih prestasi tinggi, seperti Handry Santiago, CEO termuda General Electric Indonesia; Surya Sahetapy, dosen di Rochester Institute of Technology (RIT), New York; dan penyanyi Putri Ariani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement