REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Riba adalah dosa besar yang sudah disepakati ulama atas keharamannya, baik riba yang sedikit ataupun yang banyak sama haramnya. Dari sisi duniawi riba juga memiliki dampak yang sangat buruk.
Ketua Umum Pengurus Besar Al Washliyah KH Masyhuril Khamis menjelaskan, merebaknya pelaku riba memudahkan orang untuk berutang. Sebagaimana diketahui, terlalu mudah berutang, apalagi untuk hal yang tidak prinsip atau tidak mendesak dan tidak penting itu tidak baik.
"Jika terjadi gagal bayar, sudah dipastikan akan memecah silaturahim," kata Kiai Masyhuril kepada Republika.co.id, Jumat (22/9/2023).
عَنْ عُرْوَةَ أَنَّ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَخْبَرَتْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَدْعُو فِي الصَّلَاةِ وَيَقُولُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ فَقَالَ لَهُ قَائِلٌ مَا أَكْثَرَ مَا تَسْتَعِيذُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مِنْ الْمَغْرَمِ قَالَ إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا غَرِمَ حَدَّثَ فَكَذَبَ وَوَعَدَ فَأَخْلَفَ
Dari Urwah bahwa Aisyah Radiyallahhu anha mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah SAW berdoa dalam sholat, "Allahumma Innii A'uudzu Bika Minal Ma'tsami Wal Maghram (Ya Allah aku berlindung kepadamu dari berbuat dosa dan terlilit utang)."
Lalu, ada seseorang yang bertanya, "Mengapa banyak meminta perlindungan dari utang, ya Rasulullah?" Nabi Muhammad SAW menjawab "Sesungguhnya seseorang apabila sedang berutang ketika dia berbicara biasanya berdusta dan jika berjanji sering menyelisihinya" (HR Bukhari).
Kiai Masyhuril mengatakan, usaha yang dibangun atas riba akan tidak kukuh. Sebagaimana diisyaratkan dalam Alquran.
Usaha dibangun atas riba, maka akan sangat mudah goyah...