Selasa 19 Sep 2023 21:45 WIB

Nahdlatul Aulia Gelar Istighatsah untuk Keselamatan Bangsa di GBK

Istighatsah ini diselenggarakan untuk keselamatan bangsa dan negara.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi.
Foto: Mahmud Muhyidin
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Nahdlatul Aulia KH Sjech Khatibul Umam Wiranu mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk melakukan doa bersama dalam kegiatan istighatsah yang akan digelar pada di kompleks Gelora Bung Karno (GBK) Senayan Jakarta, Ahad (24/9/2023).

Organisasi Islam yang berfokus pada penyebaran ilmu tauhid dan tarekat ini berkomitmen untuk ikut berperan aktif dalam mewujudkan keselamatan, ketenteraman dan kedamaian masyarakat Indonesia.

Baca Juga

“Istighatsah ini diselenggarakan untuk keselamatan bangsa dan negara, yang intinya adalah kemerdekaan dan kedaulatan. Apalagi, kita menghadapi Pemilu 2024,” ujar Kiai Khatibul Umam dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Selasa (19/9/2023).

Dia mengatakan, Nahdlatul Aulia merupakan generasi baru yang ingin menciptakan masyarakat yang berlandaskan pada Sila Pertama Pancasila, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa.

Sedangkan, penyelenggaraan istighatsah ini merupakan bukti nyata Nahdlatul Aulia berkontribusi dalam proses perbaikan bangsa dan negara. Apalagi, lanjut dia, proses perbaikan bangsa dan negara tidak hanya menjadi beban para pemimpin namun juga seluruh masyarakat Indonesia.

“Istighatsah dimaksudkan untuk mendoakan bangsa ini agar selamat, tetap dalam persatuan di tengah kebhinekaan, tetap dalam manunggalnya pemimpin dan rakyat. Dari satu bangsa Indonesia untuk semua masyarakat. Dan dari semua bangsa Indonesia untuk satu yaitu keselamatan Bangsa-Negara Indonesia,” ucap dia.

Dia pun mengingatkan pendiri bangsa Indonesia, Bung Karno telah memberikan teladan kepada rakyat Indonesia agar mewujudkan sila pertama Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Kita semua, seluruh masyarakat apa pun agamanya, warna kulitnya, suku bangsanya semua menuju satu masyarakat yang sejahtera, damai, adil, dan makmur di bawah lindungan Allah SWT,” kata Kiai Khatibul Umam.

Istighatsah ini diperkirakan akan dihadiri sekitar 10 ribu orang dari seluruh wilayah Indonesia ini, khususnya dari Pulau Jawa dan Lampung. Di dalam istighatsah ini, Nahdlatul Aulia akan mengajak seluruh bangsa Indonesia untuk bertobat dan mengakui kesalahan kepada Allah SWT, mempraktikkan keimanan kepada Allah, serta berbuat baik.

Kiai Khatibul Umam berharap bangsa Indonesia mendapat hidayah kolektif berupa kemerdekaan dan kedaulatan menuju kesejahteraan bersama yang menjadi cita-cita para pendiri bangsa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ
Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan (tetumbuhan) yang indah.

(QS. Al-Hajj ayat 5)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement