REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) menyalurkan donasi tahap satu sebesar Rp 100 juta untuk penyintas gempa di Maroko. Secara simbolis, penyaluran bantuan dilakukan oleh Direktur Pendayagunaan dan Pendistribusian Zakat (PPZ) Laznas IZI Aan Suherlan kepada perwakilan KBRI Maroko, Sutarwindargo secara online dalam "Live Report Bersama Peduli Maroko", Jumat (15/9/2023).
Dalam sambutannya, Aan mengucapkan terima kasih kepada para donatur yang telah berdonasi untuk penyintas gempa Maroko. “Jazakumullah Khairan Katsiran kepada Pemerintah Indonesia yang telah memberi arahan, PPI Maroko kolaborasi dengan Simpul Relawan Internasional di Maroko," kata Aan dalam siaran pers, Sabtu (16/9/2023).
Tak lupa, Aan juga menyampaikan terima kasihnya kepada segenap donatur, baik perseorangan, komunitas serta korporasi yang sudah berdonasi untuk para penyintas gempa Maroko melalui Laznas IZI.
Perwakilan KBRI Maroko Sutarwindargo menyambut baik langkah Laznas IZI untuk membantu warga terdampak gempa di Maroko. Menurutnya, apa yang dilakukan ini sangat bagus, untuk membantu para korban di Maroko.
"KBRI Rabat menyaksikan telah dikirimkan sumbangan dari IZI ke akun tersebut yang sudah disediakan pemerintah maroko,” jelasnya.
Sutarwindargo mengatakan sangat menghargai kerja sama yang dilakukan. Sejumlah organisasi siap mengirimkan tenaga sukarela, juga dalam bentuk barang. Namun, pemerintah Maroko sampai saat ini hanya menerima dalam bentuk uang.
“Jadi yang dilakukan Laznas IZI ini sudah relevan dengan yang diinginkan Pemerintah Maroko,” lanjutnya.
Live Report online ini juga dihadiri Ketua PPI Maroko Ahmad Dailami Fadhil yang menjelaskan untuk WNI dan pelajar di Maroko dalam keadaan baik dan aman. Fadhil juga memastikan kabar WNI baik, ia memastikan kabar mereka dengan menelepon langsung.
"Mereka yang terdampak di titik bencana terhubung dalam satu grup WhatsApp dan telepon. Dari Marrakesh ke Al-Haus sekitar tiga jam, Alhamdulillah selamat semua," kata Fadhil.
Menurut data PPLN, jumlah WNI di Maroko sekitar 300 lebih. Sedangkan untuk pelajar Indonesia di Maroko berjumlah 154. Laki-laki 100 orang dan perempuan 54 orang.
Menurut Fadhil, kegiatan belajar mengajar tetap berjalan semestinya tidak ada himbauan diliburkan dari pemerintah setempat.
“Kedepannya, sejak senin lalu, kami PPI Maroko membuka open donasi dan Jumat dini hari, kami tutup donasi batch pertama. Donasi ini, kami salurkan ke asosiasi atau instansi terpercaya yang mempunyai akses ke lokasi,” ujar Fadhil.