Ahad 03 Sep 2023 20:46 WIB

Sosok Menteri yang Larang Abaya untuk Siswi Muslimah di Prancis Seorang Gay?

Prancis akan melarang abaya untuk siswi Muslimah awal tahun ajaran baru

Rep: Zahrotul Oktaviani / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Muslimah memakai abaya dibalut dengan cadar. Prancis akan melarang abaya untuk siswi Muslimah awal tahun ajaran baru
Foto:

Tidak hanya itu, dia juga cepat naik pangkat dengan menjadi menteri junior, bahkan mengambil peran sebagai juru bicara pemerintah selama pandemi Covid-19 kemarin.

Pendidikan dan masa kecilnya di Paris menarik perhatian ketika diangkat menjadi sekretaris pendidikan. Dia mendapat tugas mengawasi sekolah negeri Prancis, sementara sepanjang pendidikannya dihabiskan di sekolah swasta.

"Ya, saya bersekolah di sekolah swasta. Saya tidak perlu menyangkal atau meminta maaf atas pilihan yang diambil orang tua saya saat itu," ujar dia kepada wartawan bulan lalu.

Perihal posisinya saat ini dan kebijakannya di masa depan, dia menyebut tidak percaya bahwa perjuangan ini adalah untuk mengkritik mereka yang membuat pilihan ini.

Perjuangan yang dilakukan adalah untuk menjamin seluruh sekolah dapat memberikan semua hal penting yang diharapkan orang tua dari anak-anak mereka.

Saat diangkat menjadi menteri junior pada 2018, Attal menjadi menteri termuda dalam sejarah Republik Kelima. Dia juga merupakan salah satu pasangan kekuatan politik Prancis, berada dalam persatuan sipil dengan Stéphane Séjourné, anggota Parlemen Eropa untuk La République En Marche!.

Baca juga:  10 Peringatan dan Bahayanya yang Diabadikan dalam Alquran untuk Umat Manusia

Pada 2018, Attal sempat dinyatakan sebagai gay oleh mantan teman sekelas dan musuh SMA-nya, pengacara Juan Branco. "Dia (Branco) menulis bahwa saya merasa lega ketika ayah saya meninggal, karena menurutnya saya bisa menjalani kehidupan homoseksualitas saya dengan lebih terbuka," ujar Attal kepada surat kabar Liberation.

Ayah Attal, yang meninggal karena kanker, adalah seorang produser film Yahudi dan ibunya adalah seorang Kristen Ortodoks. Dia dilaporkan telah menjadi sasaran pelecehan homofobik dan antisemit, yang mana sebelumnya dia juga mengakui mendapat 'banyak muntahan' dari para haters secara daring.

Namun, politisi yang paham media ini efektif dalam menggunakan Instagram dan platform lain untuk mempromosikan citranya. Secara teratur dia mengunggah swafoto dengan anak-anak muda yang terkena dampak kebijakannya, serta berbagi foto dari pertemuan yang sering dia lakukan. 

 

Sumber: dailymail  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement