Selasa 29 Aug 2023 22:18 WIB

Ajarkan Kerukunan dan Toleransi, Jokowi Ucapkan Terima Kasih ke Ulama

Jokowi meresmikan pembukaan Muktamar Sufi Internasional.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Muhammad Hafil
Jokowi (Ilustrasi)
Foto: republika/mardiah
Jokowi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasinya kepada para ulama dan tokoh agama yang selalu mengajarkan kerukunan, perdamaian, keharmonisan, dan toleransi di tengah keberagaman di Indonesia. Hal ini disampaikan Jokowi saat meresmikan pembukaan Muktamar Sufi Internasional Tahun 2023 di Pekalongan, Selasa (29/8/2023).

“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada para ulama, para tokoh agama yang terus menerus membimbing dan mendoakan keselamatan, kesejahteraan, kemajuan Indonesia,” kata Jokowi.

Baca Juga

“Dan terima kasih karena telah senantiasa mengajarkan kerukunan, perdamaian, keharmonisan, toleransi di tengah keberagaman kita dan persatuan di tengah perbedaan-perbedaan yang kita miliki,” lanjut dia.

Jokowi mengatakan, Indonesia merupakan negara berpenduduk majemuk dengan beragam etnis, agama, dan budaya. Karena itu, ia mengajak para ulama dan tokoh agama agar selalu mengingatkan adanya perbedaan dan keberagaman yang ada.

Namun, lanjutnya, keberagaman tersebut harus dilanjutkan dengan sikap toleransi dalam menghadapi berbagai perbedaan yang ada. Menurut Jokowi, sikap moderat dan saling berinteraksi akan membawa persatuan dalam keberagaman.

“Kita harus terus saling mengingatkan tentang adanya perbedaan-perbedaan, tentang adanya keberagaman,” ujar Jokowi.

Jokowi pun bersyukur Indonesia saat ini masih terus kokoh bersatu sehingga stabilitas politik bisa terjaga. Hal ini, kata dia, tercapai berkat karakter moderat bangsa Indonesia yang menjaga toleransi dan persatuan.

Jokowi juga meyakini bahwa amalan tasawuf memiliki peran penting dan selalu hadir dengan nilai humanisme yang universal. Prinsip Islam wasathiyah dan Islam yang moderat dinilainya akan semakin memperkokoh toleransi, persatuan, dan kesatuan bangsa.

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement