REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memperoleh penghargaan atas kiprahnya dalam perdamaian global dan pemberdayaan perempuan dari organisasi Minhaj-ul-Qur'an International.
"Khofifah memiliki peran besar terhadap kemaslahatan umat dan memimpin provinsi kedua terbesar di Indonesia sebagai negara yang berpenduduk Muslim terbesar di dunia," kata Director of Operations Minhaj Welfare Foundations Adnan Sohail dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (28/8/2023).
Adnan mengatakan Khofifah juga berperan dalam membangun gerakan sosial melalui organisasi dan pemerintahan yang dipimpinnya. Hal yang menitikberatkan Khofifah untuk terpilih sebagai penerima penghargaan adalah karena sosoknya yang merupakan kepala daerah.
"Dalam hal ini, gubernur di provinsi dengan populasi penduduk terbesar kedua di Indonesia, melebihi 40 juta warga," ujarnya.
Khofifah, kata Adnan, dianggap menciptakan suatu hal yang berbeda melalui kiprahnya dalam berbagai instansi pendidikan, serta upayanya dalam mendirikan berbagai fasilitas layanan kesehatan. Dengan rekam jejak Khofifah dalam berbagai hal tersebut, menurut Adnan, Ketua Umum PP Muslimat NU itu telah membuat suatu kemajuan yang mampu mengantarkannya hingga diketahui oleh sejumlah ulama di Timur Tengah.
Dalam sambutannya, Khofifah memaparkan gerakan dan solidaritas sosial untuk membangun kebangkitan dan kemandirian muslimah sehingga Jawa Timur menjadi salah satu provinsi dengan capaian pembangunan sosial dan ekonomi yang tumbuh signifikan.
Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Chairman Al-Hidayah (sebuah proyek dari Minhaj-ul-Qur'an Women League) UK, Zahid Iqbal kepada Khofifah Indar Parawansa pada saat Konferensi Al-Hidayah di Ballroom University of Warwick Inggris.
Dalam beberapa tahun terakhir, nama Khofifah selalu masuk dalam jajaran 500 Muslim berpengaruh di dunia. Ia bersanding dengan nama-nama besar dunia seperti Raja Salman, Ayatollah Ali Khameini, Recep Tayyip Erdogan, serta tokoh muslim dunia lainnya.