Rabu 23 Aug 2023 17:19 WIB

Meski Diprediksi Mati, Agama-Agama Dunia Justru Bangkit Lalu akankah Picu Konflik Global?

Kebangkitan agama dunia abad ke-21 ditandai dengan Perang Arab Israel 1967

Kerukunan Beragama (Ilustrasi). Kebangkitan agama dunia abad ke-21 ditandai dengan Perang Arab Israel 1967
Foto: Republika/Mardiah
Kerukunan Beragama (Ilustrasi). Kebangkitan agama dunia abad ke-21 ditandai dengan Perang Arab Israel 1967

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Jika membaca buku-buku semacam karya Sam Harris, The End of Faith; Richard Harris, The God Delusion; dan Christopher Hitchen, The God is not Great-How Religion Poisons Everything, agama terlihat segera mati ditinggalkan para penganutnya. 

Agama dalam perspektif para penulis ini tidak lebih dari racun yang membunuh para penganutnya. Buku-buku antiagama yang rata-rata best-sellers memang menyajikan gambaran yang serba negatif tentang agama. 

Baca Juga

Buku-buku tersebut boleh dikatakan sebagai reaksi balik terhadap semakin meluasnya kebangkitan kembali agama. Sudah banyak penelitian dan penerbitan yang mengungkapkan gejala ini. Salah satu yang paling akhir adalah laporan khusus majalah The Economist, 3-9 November lalu dengan tajuk 'The New Wars of Religion'. 

Laporan The Economist menyimpulkan, agama tidak surut apalagi mati karena modernisasi dan sekularisasi. Memang, di tengah deru modernisasi dan sekularisasi, agama sering dipandang banyak politisi, birokrat pemerintahan, dan bahkan akademisi Barat sebagai tidak relevan. 

Agama dalam perspektif mereka kian tidak relevan dengan kehidupan publik. Dalam istilah guru besar dan teolog Universitas Harvard, Harvey Cox, dalam bukunya yang terkenal The Secular City, agama tidak punya tempat sama sekali dalam kehidupan kota sekuler. 

Tetapi, berbeda dengan pandangan tersebut, sejak 1970-an agama ternyata kembali ke pentas berbagai lapangan kehidupan termasuk politik, sosial, budaya, ekonomi, dan seterusnya. Sekali lagi meminjam istilah Harvey Cox yang terpaksa merevisi teorinya, agama telah kembali ke kota sekuler. 

Baca juga: 10 Makanan yang Diharamkan dalam Islam dan Dalil Larangannya

Pada 2005 sekitar 73 persen umat manusia di seluruh dunia memeluk salah satu dari empat agama besar; Kristiani, Islam, Hindu, dan Budha; menurut prediksi jumlahnya meningkat mencapai sekitar 80 persen pada 2050. 

Titik balik kebangkitan agama tersebut menurut Timothy Shah, seorang ahli pada The Council on Foreign Scholars, New York, adalah Perang Enam Hari antara negara-negara Arab dan Israel pada 1967. 

Perang ini menandai kekalahan total pan-Arabisme sekuler, yang pada gilirannya memberikan momentum bagi kebangkitan gerakan Islamis radikal yang mengerahkan segenap upaya untuk menumbangkan rezim-rezim sekuler di Dunia Arab, usaha yang sampai sekarang belum banyak berhasil. 

Sebaliknya bagi penganut agama Yahudi...

 

 

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement