Nasihat petugas pembimbing ibadah haji/umrah itu tentu patut direnungkan. Melakukan selfie di kala mengenakan pakaian ihram memang bisa menjadi persoalan serius kalau ada hal-hal melanggar aturan, salah satunya adalah terbukanya aurat.
Memang untuk jamaah umrah atau haji perempuan mungkin tidak terlalu menjadi persoalan atau bermasalah karena cenderung pakaian ihramnya tertutup (hanya wajah) yang terlihat.
Namun, bagi jamaah umrah atau haji dari kalangan laki-laki bisa menjadi soal serius. Sebab, batas aurat kaum Adam adalah dari pusar hingga lutut. Faktanya, tanpa sadar banyak jamaah pria ketika mengenakan ihram, wilayah bagian bawah pusarnya kerap terbuka karena kain ihramnya melorot. Ini terjadi terutama pada jamaah lelaki yang berperut gendut.
Maka itu, kalau gambar yang terbuka auratnya itu keburu diunggah ke media sosial, entah berapa banyak viewer yang melihat (mengeklik) gambar itu. Ini belum termasuk jumlah impresi atas penayangan gambar itu yang jumlahnya bisa berlipat-lipat dari jumlah klik itu.