Ahad 20 Aug 2023 15:22 WIB

Mengapa Seolah Orang-Orang Kafir Lebih Bahagia dan Sejahtera di Dunia? Ini Kata Kiai Azaim

Dunia adalah ibarat surga untuk orang-orang kafir

Rep: Muhyiddin / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi surga. Dunia adalah ibarat surga untuk orang-orang kafir
Foto: Pixabay
Ilustrasi surga. Dunia adalah ibarat surga untuk orang-orang kafir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pengasuh Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo, KHR Ahmad Azaim Ibrahimy menjelaskan makna sebuah hadits yang menyatakan bahwa bumi adalah surganya orang-orang kafir dan dunia adalah penjara bagi orang beriman.

Perumpaan balasan orang kafir dan ganjaran orang-orang yang beriman disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:

Baca Juga

الدنيا سجن المؤمن، وجنة الكافر “Dunia adalah penjara bagi orang beriman dan surga bagi orang kafir.“

Dalam salah satu ceramahnya, Kiai Azaim menjelaskan bahwa orang-orang kafir itu ditelantarkan hidup di bumi semau mereka, tanpa ada petunjuk dari Allah SWT. Karena itu, menurut dia, jangan dikira orang kafir itu senang hidup di buka bumi ini.

“Jadi jangan kita menduga orang kafir itu hidup senang di bumi, dibiarkan tanpa teguran seakan-akan dibiarkan kaya raya, dibiarkan tidak berpuasa, dibiarkan punya kekuatan fisik menikmati hidupnya,” ujar Kiai Azaim dikutip dari ceramahnya di kanal Youtube Ponpes Sukorejo, S3TV, Ahad (20/8/2023).  

“Maka ada ungkapan hadits bahwa bumi ini, dunia ini adalah jannatul kafir, surga bagi orang-orang kafir dan sijnul mukmin, penjara bagi orang mukmin,” lanjutnya.

Menurut Kiai Azaim, ada sejumlah riwayat yang menyebutkan siapa yang ditanya terkait hadits itu. Ada yang mengatakan, yang ditanya itu adalah Sayyidina Ali ketika menunggangi kuda dengan pakaian yang paling baik di zaman itu. Sementara, ada orang Yahudi yang fakir miskin.

Dalam riwayat yang lain ada juga tokoh yang disebutkan, yaitu Sayyidina Ali Zainal Abidin ketika ditanyakan tentang kondisi di mana kebenaran sabda kakek buyutnya bahwa dunia ini adalah tahanan bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir.

Selain itu, ada juga sebuah kisah Ibnu Hajar Al-Asqalani, yang saat itu menjadi qadhi di Mesir. Suatu hari diceritakan Ibnu Hajar sedang melintasi pasar di atas kereta tunggangannya dalam satu barisan konvoi bersama pengawalnya.  Kemudian seorang lelaki Yahudi menghentikannya  dan berkata kepada Ibnu Hajar rahimahullah,

“Sesungguhnya Nabi kalian pernah berkata bahwa dunia adalah penjara orang beriman dan surga orang kafir. Benarkah demikian? Saat ini engkau berada dalam kemewahan dan kedudukan yang terhormat, sedangkan aku dalam kondisi kemiskinan dan kehinaan. Bagaimana bisa seperti ini?“

Baca juga:Ketika Berada di Bumi, Apakah Hawa Sudah Berhijab? Ini Penjelasan Pakar

Ibnu Hajar kemudian menjawab orang Yahudi tersebut, “Saya saat ini meskipun dalam kondisi kemewahan dan kedudukan terhormat seperti yang engkau lihat, maka kondisi ini tidak seberapa dibanding kenikmatan surga yang akan didapatkan orang beriman kelak di akhirat. Sementara engkau dengan kondisimu saat ini dalam keadaan miskin dan hina, maka tidaklah seberapa dibandingkan dengan apa yang akan dirasakan oleh orang kafir di neraka kelak.”

Mendengar jawaban Ibnu Hajar itu, orang Yahudi tersebut pun takjub. Setelah itu, dia pun mengucapkan syahadat dan akhirnya menjadi mualaf.  

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement