Ahad 20 Aug 2023 12:43 WIB

Tokoh NU Malang yang Bersahaja Itu Berpulang, Catatan dari Santri      

KH Chamzawi dikenal sebagai sosok alim yang bersahaja

KH Chamzawi dikenal sebagai sosok alim yang bersahaja
Foto:

Oleh : Abdul Aziz, santri KH Chamzawi

Kiai Bad, biasa saya sapa, berkenan menjelaskan kronologi singkat bagaimana Kiai Chamzawi akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya. 

"Kiai Chamzawi tidak sakit. Bahkan, dapat disebut jarang sakit. Kemarin, Rabu (16/8) pagi masih ngisi pengajian di Jagalan, Klojen, Kota Malang. Setelah itu, bergegas ke Kantor MUI Kota Malang. Sempat mimpin rapat tapi mendadak minta pulang," ungkap dosen Fakultas Syariah ini.

"Lalu, karena Kiai Chamzawi meminta pulang, diantar pulang oleh H. Yunar Mulya (Wakil Ketua PCNU dan Anggota MUI) menuju kediaman di Ma'had. Kemudian, perasan Kiai tidak enak. Keringat dingin mulai bercucuran. Akhirnya, Kiai meminta dibawa ke Klinik UIN. Waktu turun dari mobil menuju ruang klinik, Kiai jalan sendiri. Diperiksa lah, dan kondisinya memburuk. Tak lama kemudian, dokter mengabarkan kalau Kiai sudah meninggal," papar dosen Fakultas Syariah UIN, yang juga kolega dekat almarhum ini. 

"Berbicara tentang kepergian Kiai, satu hal yang patut kita renungkan. Apa, itu? Ia meninggal tanpa sakit, tanpa riwayat penyakit, dan tidak merepotkan keluarga. Kami berprasangka baik, karena beliau orang baik, meninggal dengan cara yang baik,' urai dosen, yang juga pengajar di  Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo ini. 

Mendengar kisah kepergian almarhum, penulis menghela nafas panjang. Walaupun Kiai meninggal dengan tidak merepotkan keluarga, tetap saja tak dapat menyembunyikan kesedihan. Mata penulis pun berkaca-kaca.

Usai berbincang sekira empat puluh menitan dengan Direktur Ma'had ini, penulis menemui Ibu Nyai Chamzawi di ruang tamu utama. Suasana berkabung menyelimuti istri Kiai Chamzawi yang bersandar di tembok, tepat di bawah foto keluarga. 

Assalamualaikum, Ibu Nyai Chamzawi?" sapa penulis saat membuka daun pintu. "Waalaikumussalam, Mas Aziz, silakan duduk," jawabnya sambil sejenak menutup wajah dengan kedua tangannya: sedih!

Baca juga: Ketika Berada di Bumi, Apakah Hawa Sudah Berhijab? Ini Penjelasan Pakar

Bertemu istri almarhum, wajah bersihnya tampak memendam kesedihan karena baru 24 jam, Ibu Nyai Chamzawi ditinggal untuk selamanya oleh Kiai Chamzawi, yang selama ini hidup bersamanya. Namun, ia berusaha tegar dalam menerima para pen-takziah yang berdatangan silih berganti.

Ibu Nyai Chamzawi bercerita soal kehidupan bersama almarhum selama ini. Termasuk, Kiai Chamzawi uang belum pernah sekalipun marah padanya. Anak-anak pun tidak takut pada Abahnya. Sebaliknya, semuanya sungkan untuk sekadar menyampaikan keinginan padanya semasa hidupnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement