6. Prof Dr HM Din Syamsuddin (2014-2015)
Prof Dr HM Din Syamsuddin atau Pak Din, lahir di Sumbawa, NTB, 31 Agustus 1958. Ia pernah menjadi Ketua Umum PP Muhammadiyah selama 10 tahun, serta aktif di dunia internasional, seperti di Center for Dialogue and Cooperation among Civilizations (CDCC), World Islamic People's Leadership (WIPL), World Council of World Islamic Call Society (WCWICS), Asian Committee on Religions for Peace (ACRP), World Peace Forum (WPF).
Pada 2014, Prof Din Syamsuddin kemudian dipercaya sebagai Ketum MUI Pusat menggantikan KH Sahal Mahfudz karena meninggal dunia. Pada periode berikutnya, Pak Din diberi amanat menjadi Ketua Dewan Pertimbangan MUI 2015-2020.
7. Prof Dr KH Ma’ruf Amin (2015-2020)
Prof Dr KH Ma’ruf Amin adalah tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang kemudian dipercaya sebagai Ketua Umum MUI periode 2015-2020. Ia menggantikan Prof Din Syamsuddin yang masa jabatannya sudah berakhir.
Kiai Ma'ruf Amin lahir di Desa Kresek di wilayah Tangerang, Banten pada 11 Maret 1943. Dari silsilah keluarga KH Ma’ruf Amin merupakan keturunan dari ulama besar asal Banten yang pernah menjadi imam Masjidil Haram Makkah, Syekh Nawawi Al Bantani.
KH. Ma'ruf Amin mendirikan dan mengasuh Pesantren An Nawawi Tanara (PENATA) di Serang, Banten pada 2001. Iamenginginkan pesantren ini bisa menjadi tempat untuk melahirkan ulama, khususnya para ahli fikih. Tidak hanya aktif di pesantren dan organisasi NU, Kiai Ma’ruf juga aktif dalam dunia politik.
Pada Pilpres 2019, mantan Rais Aam PBNU ini digandeng Presiden Jokowi untuk maju sebagai Calon Wakil Presiden. Setelah melalui berbagai proses panjang, Kiai Ma’ruf kemudian terpilih sebagai Wakil Presiden Indonesia 2019-2024.
8. KH Miftachul Akhyar (2020-2022)
Setelah Kiai Ma’ruf Amin menjadi Wakil Presiden, Ketua Umum MUI selanjutnya kemudian dijabat oleh KH Miftachul Akhyar. Ia dikukuhkan sebagai Ketua Umum MUI periode 2020-2025.
Ia adalah seorang ulama Nahdlatul Ulama (NU) yang lahir pada 30 Juni 1953. Namun, masa kepemimpinannya di MUI tidak sampai selesai karena terpilih sebagai Rais Aam PBNU dalam Muktamar NU yang digelar di Lampung pada Kamis malam, 23 Desember 2021.
Sejak saat itu, akhirnya Kiai Miftach memilih untuk fokus mengabdi kepada NU sebagai Rais Aam PBNU. Karena itu, dia pun mengundurkan sebagai Ketua Umum MUI pada 2022 lalu.
Selain sibuk dalam organisasi NU, Kiai Miftach sampai sekarang juga menjadi Pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah Surabaya, sebuah paku bumi bagi kota Surabaya, ibukota Jawa Timur.
9. KH Anwar Iskandar (2023-sekarang)
Sejak Kiai Miftachul Akhyar mengundurkan diri, jabatan Ketua Umum MUI mengalami kekosongan selama setahun lebih. Hingga akhirnya, pada Selasa (15/8/2023) hari ini, MUI menetapkan KH Anwar Iskandar sebagai Ketua Umum MUI yang baru.
Ketetapan ini merupakan hasil dari Rapat Pleno MUI yang digelar di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (15/8/2023). Kendati demikian, hasil Rapat Pleno ini masih harus dilaporkan dalam Rapat Paripurna antara Dewan Pimpinan MUI dengan Dewan Pertimbangan MUI untuk mendapatkan pengesahan.
KH Anwar Iskandar adalah salah seorang tokoh ulama NU yang kini menjabat sebagai Wakil Rais Aam PBNU. Nama lengkapnya adalah KH Muhammad Anwar Iskandar. Ia lahir 24 April 1950 di Berasan, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia.
Kiai Anwar Iskandar selalu berusaha untuk dapat mengaplikasikan ilmunya melalui dakwah, sehingga dia pun masuk organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Ia memulau karirnya lewat IPNU, PMII, dan Gerakan Pemuda Ansor (ketua GP Ansor).
Pada 1997, dia pun diangkat menjadi wakil ketua Rais Syuriyah NU wilayah Jawa Timur, dan sekarang ia menjabat sebagai Wakil Rais Aam PBNU. Dalam perjalanan karirnya, ia juga pernah terlibat dalam aktivitas politik.
Pada 1998, ia pernah diangkat sebagai ketua Dewan Syuro PKB wilayah Jawa Timur dan juga menjabat sebagai anggota MPR dari utusan daerah Jawa Timur. Tidak hanya itu, pada 2008 ia bahkan prnah menjadi ketua Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Nasional Ulama (DPP PKNU).