Selasa 08 Aug 2023 21:01 WIB

Muhammadiyah: Sebaiknya tak ada Kontes Kecantikan jika Mempertontonkan Aurat

Buatlah kontes kecantikan yang memberikan manfaat untuk umat dan Indonesia.

Rep: Mabruroh/ Red: Erdy Nasrul
PT Solusi Global Group mengenalkan tiga finalis yang akan mewakili Jawa Barat dalam ajang Miss Universe Indonesia 2023 di Braga Sky 1957, Kota Bandung, Kamis (13/7/2023).
Foto: Republika/Dea Alvi Soraya
PT Solusi Global Group mengenalkan tiga finalis yang akan mewakili Jawa Barat dalam ajang Miss Universe Indonesia 2023 di Braga Sky 1957, Kota Bandung, Kamis (13/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Profesor Dadang Kahmad meminta agar tidak perlu ada ajang kecantikan jika hanya untuk mempertontonkan aurat. Menurutnya, Indonesia adalah negara berketuhanan, sehingga ajang apapun seyogyanya tidak melanggar norma agama apapun.

"Menurut saya tidak perlu ada kontes kecantikan," ujar Prof Dadang saat dikonfirmasi Republika, Selasa (8/8/2023).

Baca Juga

“Indonesia negara berketuhanan YME sebaiknya menjunjung tinggi moral dan kesopanan, kalau sampai melihat aurat sudah melanggar norma adat dan agama,” terang dia.

Jika pun harus mengadakan kontes, kata dia, buatlah miss universe yang memberikan manfaat untuk umat dan Indonesia. Misalnya kontes penguasaan bidang ilmu, kontes menciptakan peralatan baru, atau kontes-kontes lain yang memiliki nilai manfaat.

Ajang Miss Universe Indonesia 2023 telah selesai beberapa waktu lalu. Namun mendadak menjadi kontroversi sejak mencuatnya informasi, bahwa untuk menjadi finalis Miss Universe Indonesia, ternyata mereka harus melewati tahap seleksi body checking terlebih dahulu. Di antara para finalis bahkan ada yang menangis karena harus melakukan foto tanpa busana itu.

Setelah kabar tersebut mulai terkuak di media, CEO Miss Universe Indonesia justru menyampaikan pernyataan pengunduran dirinya yang diunggah melalui akun instagram pribadinya pada 5 Agustus 2023 lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement