Senin 07 Aug 2023 06:50 WIB

Gus Kautsar: Tidak Ada Istilah Galau dalam Islam

Kalau semuanya dikembalikan kepada Allah akan membuka semua pintu solusi.

Ulama muda dari Pondok Pesantren Al Falah Ploso, Kediri, Jawa Timur, K.H. Muhammad Abdurrahman Al-Kautsar (Gus Kautsar) saat memberikan kajian di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Ahad (6/8/2023).
Foto: ANTARA/HO-Masjid Al Akbar Surabaya
Ulama muda dari Pondok Pesantren Al Falah Ploso, Kediri, Jawa Timur, K.H. Muhammad Abdurrahman Al-Kautsar (Gus Kautsar) saat memberikan kajian di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Ahad (6/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ulama muda dari Pondok Pesantren Al Falah Ploso, Kediri, Jawa Timur, K.H. Muhammad Abdurrahman Al-Kautsar (Gus Kautsar) mengatakan galau dalam Islam itu tidak ada.

"Galau itu dilarang dalam Islam dengan dua solusi, yakni sabar dan syukur. Apa yang disebut galau itu justru solusi karena bisa mendekatkan kita kepada mencari Allah," katanya di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya (MAS), Ahad (6/8/2023).

Baca Juga

Dalam pengajian Majelis Subuh Gen-ZI bertema "Merdeka dari Galau" di MAS bersama pendakwah Ustadzah Haneen Akira (istri ustadz Hanan Attaki) itu, Gus Kautsar menilai galau merupakan solusi bahwa semua yang ada dan terjadi merupakan garis tangan atas izin Tuhan.

"Jadi, kalau Islam secara beneran itu, galau itu nggak ada, karena semuanya atas kehendak Allah dengan tujuan yang indah, misalnya ketangguhan, memaklumi setiap kejadian, memaafkan siapapun. Jadi, kalau semuanya dikembalikan kepada Allah akan membuka semua pintu solusi. Semuanya indah, kalau gagal nggak benci, nggak menyalahkan, nggak mencari kambing hitam, tapi muhasabah," katanya.

Di hadapan ribuan jamaah dari kalangan generasi Z Islami dari Surabaya dan sekitarnya itu, putra KH Nurul Huda Djazuli itu mengutip pandangan bijak dari Imam Syafi'i. "Kalau ingin baik ya ikuti orang-orang dulu, seperti Imam Syafi'i. Kalau ikut orang-orang masa kini justru bisa nggak baik," katanya.

Menurut Imam Syafi'i, kata Gus Kautsar, apapun masalah yang menimpa itu dibiarkan saja berlalu dengan membawa masalahnya, jangan terlalu meratapi masalah yang datang karena semua masalah itu pasti ada akhir dan semua masalah itu mengajari untuk rela dan sabar.

Imam Syafi'i juga mengajarkan...

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement