"Saudara jangan takut, saya bertanggung jawab, jangan pernah takut. Kalian bisa makan, syekh punya cara," tambah Panji kepada para santrinya agar tidak perlu khawatir tentang rekening yang diblokir tersebut.
Panji berpesan agar negara tidak berlama-lama memblokir rekeningnya. Panji beralasan dia pun membutuhkan dana tersebut untuk membayar honor para ustadz dan ustadzah yang mengajar di pesantrennya.
"Blokir ya blokir yo mbok ora sue-sue, buka toh mas, di sini menunggu. Katanya harus mendapat upah, lah guru kan harus diberikan honor, honor itu penghormatan. Saya tidak mau nanti ustadz ustadzah di sini membuat petisi, tidak perlu, syekh saja," kata Panji.
Terkait dugaan korupsi serta kepemilikan 230 hektare tanah dan rumah di pinggir selatan Jakarta, Panji menegaskan semua itu tidak benar. Rumah dan tanah itu menurutnya milik Al Zaytun bukan pribadi.
"Lah ini dana pendidikan bukan dapat korupsi, apa yang dikorupsi, wong APBN juga tidak masuk kecuali (dana) BOS. Terlalu kecil kalau mau korupsi dana BOS, 2,5 persen saja dari anggaran," kata Panji.