REPUBLIKA.CO.ID, BOSTON -- Pada 14 Februari 1904, seorang pengunjung perpustakaan tampaknya ingin memperdalam pengetahuannya. Ia meminjam “An Elementary Treatise on Electricity” karya James Clerk Maxwell dari New Bedford Free Public Library.
Butuh 119 tahun dan mata tajam seorang pustakawan di West Virginia sebelum buku sains itu ditemukan dan dikembalikan ke perpustakaan di Massachusetts. Buku tersebut ditemukan saat kurator buku langka West Virginia University Libraries, Stewart Plein, sedang menyortir buku yang baru disumbangkan.
Plein menemukan buku tersebut dan menyadari buku itu koleksi perpustakaan New Bedford. Lalu ia menemukan tidak ada stemple "Withdrawn" yang mengindikasi meski tenggat waktu pemulangannya sudah sangat lama berakhir tapi buku itu tidak dibuang.
Plein menghubungi pustakawan koleksi khusus di New Bedford, Jodi Goodman. Lalu memberitahu apa yang ia temukan.
"Ini pulang dengan kondisi yang sangat bagus, sangat jelas ini disimpan di rak buku yang bagus karena dalam keadaan yang bagus dan mungkin diturunkan dari generasi ke generasi," kata Direktur New Bedford Public Library Olivia Melo, Selasa (11/7/2023).
Buku itu pertama kali diterbitkan tahun 1881, dua tahun setelah kematian Maxwell tahun 1879. Melo mengatakan meski salinan buku itu kembali ke perpustakaan New Bedford tapi buku tersebut tidak dianggap buku langka.
Ia mengatakan perpustakaan kadang-kadang menerima buku yang tenggat waktu pemulangannya telat hingga 10 sampai 15 tahun. Tapi baru kali ini yang akhirnya dikembalikan setelah satu abad lebih.
Buku itu diterbitkan saat dunia masih mencoba memahami kemungkinan listrik. Pada tahun 1880 Thomas Edison mematenkan prinsip-prinsip lampu pijarnya.
Ketika buku itu terakhir kali di New Bedford, Amerika Serikat sedang mempersiapkan final kompetisi baseball kedua di masa modern, Presiden Theodore Roosevelt akan kembali menang untuk masa jabatan berikutnya, satu tahun sebelumnya Wilbur dan Orville Wright menggelar penerbangan pertama mereka dan New York merayakan kereta bawah tanah pertama.
Melo mengatakan pulangnya buku itu menunjukkan daya tahan kata-kata cetak terutama di saat komputerisasi dan akses instan ke informasi yang sangat berlimpah.
"Nilai dari buku cetak, bukan digital adalah, tidak akan menghilang, hanya bertahan, anda merasa seseorang memiliki buku ini 120 tahun yang lalu dan membaca dan sekarang ada ditangan saya," katanya.
"Ini akan masih bertahan ratusan tahun ke depan, buku cetak selalu bernilai," tambahnya.
Perpustakaan New Bedford menjatuhkan denda tenggat pemulangan 5 sen per hari. Di angka tersebut biaya denda selama 119 tahun sekitar 2.100 dolar AS. Berita baiknya batas denda pemulangan buku perpustakaan itu 2 dolar AS.
Melo mengatakan pelajaran lain yang bisa diambil dari peristiwa ini adalah tidak ada kata terlambat untuk memulangkan buku ke perpustakaan.