REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hari Tasyrik jatuh pada 11, 12, 13 Dzulhijjah setelah perayaan Idul Adha. Hari Idul Adha dan Tasyrik termasuk di antara Hari yang Mulia.
Dikutip dari buku Amalan Awal Dzulhijjah hingga Hari Tasyrik Oleh Muhammad Abduh Tuasikal, Mengenai keutamaan hari Idul Adha dan hari tasyrik (11, 12, dan 13 Dzulhijjah) disebutkan dalam hadits yang dikeluarkan oleh Abu Daud,
إنَّ أعظمَ الأيامِ عندَ اللهِ -تباركَ وتعالى- يومُ النحرِ ثمَّ يومُ القَّرِّ
“Sesungguhnya, hari yang paling mulia di sisi Allah Tabaroka wa Ta\'ala adalah hari Idul Adha dan yaumul qorr (hari tasyrik).” (HR. Abu Daud, no. 1765, dari ‘Abdullah bin Qurth. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Hari tasyrik disebut yaumul qorr karena pada saat itu orang yang berhaji berdiam di Mina. Hari tasyrik yang terbaik adalah hari tasyrik yang pertama, kemudian yang berikutnya, dan berikutnya lagi. Lihat Latha’if Al-Ma’arif, Ibnu Rajab Al-Hambali, hlm. 503.
Begitu pula, Nabi ﷺ mengatakan bahwa Idul Adha dan hari tasyrik adalah hari kaum muslimin untuk menikmati makanan. Nabi ﷺ bersabda,
أيام التشريق أيام أكل وشرب
“Hari-hari tasyrik adalah hari menikmati makanan dan minuman.” (HR. Muslim, no. 1141, dari Nubaisyah Al-Hudzali).