Jumat 23 Jun 2023 17:39 WIB

Panji Gumilang Al Zaytun Beri Salam Ala Ibrani 'Shalom Aleichem di Gedung Sate Bandung

Tim Pemprov Jabar mengonfirmasi ke Panji Gumilang seputar kegiatan Ponpes Al Zaytun.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Teguh Firmansyah
Pimpinan Ponpes Al-Zaytun, Panji Gumilang, hadir ke Gedung Sate, Kota Bandung untuk memenuhi panggilan yang dilayangkan oleh tim investigasi, Jumat (23/6/2023) sekitar 16.09 WIB. Panji hadir melalui pintu belakang Gedung Sate.
Foto: Republika/Arie Lukihardianti
Pimpinan Ponpes Al-Zaytun, Panji Gumilang, hadir ke Gedung Sate, Kota Bandung untuk memenuhi panggilan yang dilayangkan oleh tim investigasi, Jumat (23/6/2023) sekitar 16.09 WIB. Panji hadir melalui pintu belakang Gedung Sate.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pimpinan Ponpes Al-Zaytun, Panji Gumilang, hadir ke Gedung Sate, Kota Bandung untuk memenuhi panggilan yang dilayangkan oleh tim investigasi, Jumat (23/6/2023). Panji hadir ke Gedung Sate sekitar 16.09 WIB.

Suasana pun menjadi riuh. Saat Panji keluar dari ruang Lokantara untuk menemui Tim Investigasi yang sudah menunggu Panji di Ruang Rapat Gubernur Jabar Ridwan Kamil.

Baca Juga

Sebelum bergerak ke ruang Rapat Gubernur, Panji sempat menyapa wartawan dengan salam Ibrani khasnya.  "Shalom Aleichem," ujar Panji sambil mengangkat tangannya.

Panji, terlihat hadir menggunakan setelan jas dan berpeci. Ia di dampingi oleh beberapa rekannya. Pengamanan di area Gedung Sate pun terlihat diperketat tak seperti biasanya.

Tim keamanan Gedung Sate, disiagakan dari mulai lobi hingga ruang rapat Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang akan menjadi lokasi pertemuan antara Tim Investigasi dengan Panji Gumilang.

Sebelumnya, menurut Kepala Badan Kesbangpol Pemprov Jabar, Iip Hidajat, pihaknya hanya ingin mengonfirmasi kepada Panji soal aktivitas di pesantren dalam pertemuan itu. "Sesuai kewenangan kita kan ingin mengonfirmasi dan mengklarifikasi," ujar Iip ketika dikonfirmasi pada Jumat (23/6).

Nantinya, menurut Iip, hasil dari permintaan keterangan akan disampaikan pada Gubernur Jabar, Ridwan Kamil. Selanjutnya, Ridwan Kamil akan memberikan semacam rekomendasi ke pemerintah pusat. Keputusan terkait dengan salah satu tidaknya Ponpes Al-Zaytun akan ditentukan pemerintah pusat khususnya Kementerian Agama.

"Jadi kami hanya lebih pada memberikan rekomendasi dan keputusan ada di pusat," katanya.

Jadi ketika berbicara kewenangan, kata dia, Pemda tidak berwenang sepenuhnya, cuman dalam rangka menjaga kondusifitas, ketenteraman dan ketertiban, maka tim investigasi ini dibentuk.

Sebelumnya, Tim investigasi penyelidikan Ponpes Al Zaytun mulai bekerja. Menurut Gubernur Jabar Ridwan Kamil, tim investigasi yang dibentuk pihaknya telah memanggil pengurus Ponpes Al-Zaytun untuk dimintai keterangan terkait dengan aktivitas di pesantren. 

Ridwan Kamil mengatakan, pengurus pesantren, dipanggil untuk datang pada Kamis (22/6) dan Jumat (23/6). "Yang saya tahu, hari Kamis dan Jumat pesantren Al-Zaytun dipanggil untuk memberikan keterangan klarifikasi kepada tim investigasi yang dibentuk oleh gubernur," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil di Gedung Sate, Kota Bandung pada Rabu (21/6).

Namun, Emil belum menyebutkan secara rinci rencana lokasi tempat pertemuan antara pihak Ponpes Al-Zaytun dan tim investigasi. Emil berharap pengurus pesantren dapat bersikap dengan memenuhi panggilan.

"Mudah-mudahan lancar, saya harapkan datang, kalau tidak kami berarti sama saja dengan memberikan pernyataan tidak taat pada aspek aturan hukum di negara ini," katanya.

Sebelumnya, Ponpes Al-Zaytun sempat didemo oleh sejumlah orang di Indramayu yang mengatasnamakan Forum Indramayu Menggugat. Dalam demo itu, ada sejumlah poin tuntutan yang disampaikan yakni terkait dengan dugaan kesesatan yang diajarkan di pesantren, dugaan pemerkosaan hingga kepemilikan tanah.

 

 

 

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement