Kamis 08 Jun 2023 20:36 WIB

Baznas Dorong Kemandirian Ekonomi Petani Binaan di Garut

Baznas juga sambut baik panen raya jagung yang dilakukan petani mustahik di Garut.

Petani Program Lumbung Pangan binaan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) di lahan pertanian seluas 20 hektare dari 50 hektare lahan tanam yang terletak di Kampung Legok, Desa Mulyajaya Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat
Foto: Dok. BAZNAS
Petani Program Lumbung Pangan binaan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) di lahan pertanian seluas 20 hektare dari 50 hektare lahan tanam yang terletak di Kampung Legok, Desa Mulyajaya Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petani Program Lumbung Pangan binaan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) di Kabupaten Garut, Jawa Barat, berhasil melakukan Panen Raya jagung. Panen raya dilakukan pada Kamis (8/6/2023), di lahan pertanian seluas 20 hektare dari 50 hektare lahan tanam yang terletak di Kampung Legok, Desa Mulyajaya Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat yang dikelola oleh Kelompok Mentari Pagi Darussyifa.

Untuk panen raya perdana ini kelompok petani yang berjumlah 50 orang tersebut berhasil memanen jagung jenis Hibrida R7 sebanyak 7 ton per hektare dengan total sekitar 140 ton. Dalam sambutannya, Ketua Baznas RI Bidang Pengumpulan Rizaludin Kurniawan mengatakan, Baznas menyambut baik panen raya jagung yang dilakukan oleh petani mustahik di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Baca Juga

Menurut Rizal, keberhasilan para petani yang ditunjukkan dengan panen raya ini menunjukkan komitmen dan tanggung jawab terhadap dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS) yang telah disalurkan untuk meningkatkan kesejahteraan para petani.

"Kami sangat bersyukur atas keberhasilan para petani jagung di Kabupaten Garut yang dibuktikan dengan panen raya. Para petani binaan Baznas ternyata mampu menjaga kepercayaan para muzaki yang telah menyalurkan dananya melalui Baznas," kata Rizal, dalam keterangan tertulis, Kamis.

Rizal menambahkan, Baznas terus menyalurkan bantuan permodalan salah satunya melalui program Lumbung Pangan di berbagai daerah, salah satunya di Kabupaten Garut. Menurut dia, Indonesia merupakan negara agraris yang jika dikelola dengan baik dapat menumbuhkan kemandirian masyarakat terutama mustahik di bidang pangan.

photo
Petani Program Lumbung Pangan binaan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) di Kabupaten Garut, Jawa Barat, berhasil melakukan Panen Raya jagung. - (Dok. BAZNAS)

"Jawa Barat memiliki lahan pertanian yang cukup luas, tanah yang subur, serta sumber daya alam yang beraneka ragam juga berlimpah. Inilah yang dimanfaatkan Baznas dengan memberi modal usaha dan pembinaan terhadap petani mustahik agar bisa mencapai tujuan kemandirian di masa depan," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Garut Dr H Rudy Gunawan, MH, MP mengucapkan terima kasih kepada Baznas serta seluruh pihak yang mendukung kemandirian ekonomi para petani binaan di Garut. Sementara itu, Ketua Baznas Kabupaten Garut  Abdullah Effendi mengatakan, program Lumbung Pangan Baznas RI bagi para petani jagung dan pendampingannya di Kabupaten Garut Jawa Barat sudah berjalan sejak bulan Desember tahun 2022 atau telah berjalan selama 6 bulan.

Program Lumbung Pangan merupakan program pemberdayaan ekonomi bagi mustahik pedesaan di bidang pertanian melalui pendekatan agribisnis berkelanjutan. Dalam program ini mustahik didorong untuk membentuk kelompok usaha yang mampu mengelola produktivitas, kualitas, dan kontinuitas pasokan produk pertanian.

"Kelompok Mentari Pagi Darussyifa di Desa Mulyajaya, Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut didampingi Baznas mengelola lahan seluas 50 hektare. Pendampingan terhadap para petani akan dilakukan selama 2-3 tahun agar mereka secara teknis mampu membudidayakan komoditas pertanian sesuai standar," jelas Abdullah.

Desa Mulyajaya berjarak 49 kilometer dari pusat Kabupaten Garut dengan karakteristik wilayah berkontur perbukitan dan termasuk lahan subur. Petani di kawasan ini mampu melaksanakan budidaya pertanian sebanyak tiga kali dalam setahun. 

Untuk komoditas jagung di kawasan ini terdapat tiga musim tanam yang dimulai pada bulan Oktober, Februari dan bulan Juni. Jagung yang ditanam di kawasan ini terdiri dari dua jenis yaitu jagung besar dan jagung kecil atau kristal dengan rata-rata hasil panen jagung pipil kering sebesar 4 ton per hektare.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement