Kamis 08 Jun 2023 17:56 WIB

Polres Bireuen Selidiki Kebakaran Balai Pengajian Muhammadiyah

Penyelidikan dilakukan dengan melibatkan tim laboratorium forensik Polda Sumut.

Ilustrasi Kebakaran. Polres Bireuen Selidiki Kebakaran Balai Pengajian Muhammadiyah
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Kebakaran. Polres Bireuen Selidiki Kebakaran Balai Pengajian Muhammadiyah

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Kepolisian Resor (Polres) Bireuen, Aceh menyelidiki penyebab terbakarnya balai pengajian Muhammadiyah di Desa Meunasah Sanso, Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireuen.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bireuen AKP Zhia Ul Archam mengatakan penyelidikan dilakukan dengan melibatkan tim laboratorium forensik Polda Sumatra Utara.

Baca Juga

"Kami melibatkan tim laboratorium forensik Polda Sumatra Utara untuk melakukan olah tempat kejadian perkara untuk mengetahui penyebab kebakaran menghanguskan balai pengajian tersebut," kata Zhia Ul Archam, Kamis (8/6/2023).

Sebelumnya, balai pengajian milik Muhammadiyah yang berada di Desa Meunasah Sangso, Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireuen, terbakar pada Selasa (30/5/2023). Balai tersebut diduga dibakar orang tidak dikenal.

Zhia Ul Archam mengatakan penyelidikan membutuhkan waktu dan proses. Selain itu, kepolisian juga sudah memintai keterangan sejumlah saksi serta mengamankan lokasi kejadian.

"Kami berharap masyarakat tidak terprovokasi dengen berita hoaks atau bohong terkait kebakaran balai pengajian tersebut. Tunggu hasil laboratorium forensik serta jaga keamanan agar tetap kondusif," kata Zhia Ul Archam.

Zhia Ul Archam mengatakan kepolisian terus melakukan berbagai upaya untuk mengungkapkan penyebab maupun motif dari kebakaran balai pengajian tersebut. "Kami terus bekerja keras, melakukan upaya-upaya untuk mengetahui penyebab atau motif dari kejadian kebakaran balai pengajian milik Muhammadiyah tersebut," kata Zhia Ul Archam.

Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Aceh mendesak kepolisian mengusut tuntas pembakaran balai pengajian tersebut. Pembakaran balai pengajian milik Muhammadiyah itu mencederai kerugian internal umat beragama karena mayoritas masyarakat di daerah itu muslim.

"Kami mendesak dan menaruh harapan kepada kepolisian mengusutnya, sehingga terungkap siapa pelaku dan motifnya membakar balai pengajian tersebut," kata Ketua FKUB Aceh HA Hamid Zein.

Menurut HA Hamid Zein, betapa tidak berakhlaknya pelaku yang membakar balai pengajian itu. Tindakan pelaku sudah mencederai toleransi beragama dan membuat keresahan di kalangan umat Islam.

Tindakan tidak bertanggung jawab tersebut juga tidak sesuai dengan prinsip dasar syariat Islam serta merusak citra moderasi beragama di Provinsi Aceh. "Tidak hanya itu, tindakan pelaku sudah mengarah kepada bentuk penyebaran kebencian yang pada akhirnya berpotensi menyulut permusuhan di umat beragama di daerah itu, dan ada pada umumnya," kata HA Hamid Zein.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement