Jumat 02 Jun 2023 15:04 WIB

Mufti Menk: Islam Ajarkan Kebahagiaan dari Rasa Puas Terhadap Hal Kecil

Mufti Menk menceritakan kisah seorang pria dan keinginannya yang tak pernah usai.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Mufti Ismail Menk bersiap menyampaikan tausiyahnya di Masjid Cut Meutia, Menteng, Jakarta, Kamis (4/10).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Mufti Ismail Menk bersiap menyampaikan tausiyahnya di Masjid Cut Meutia, Menteng, Jakarta, Kamis (4/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai seorang manusia yang merupakan makhluk sosial dengan keinginan tertentu, ada kalanya merasa tidak pernah puas dengan apa yang sedang dimiliki. Bahkan, tidak jarang ada yang merasa ingin memiliki barang lain yang dipunya orang, baru dengan begitu bisa merasa bahagia.

Terkait kebahagiaan dan rasa memuaskan diri sendiri ini, Mufti Menk selaku cendekiawan Islam asal Zimbabwe mencoba membagikan pandangannya, yang dikaitkan dengan Islam. Dalam artikelnya di About Islam, ia bercerita tentang kisah seorang pria dan keinginannya yang tak pernah usai.

Baca Juga

Suatu kala, ada seorang pria yang mendapat bisikan seperti ini: "Kamu akan mendapatkan apa pun yang kamu minta, dan musuhmu akan diberikan dua kali lipat dari apa yang kamu minta."

Pria ini pun berpikir. Menurutnya, jika ia mengatakan tidak akan mengambil kesempatan itu karena akan iri dengan apa yang temannya dapatkan, ia merasa akan merugi.

"Saya terjebak dalam sebuah situasi sulit. Biarkan saya mulai meminta sesuatu dan lihat apa yang terjadi!" ucap dia kemudian.

Ia pun mulai menyampaikan keinginannya atas sebuah rumah besar yang diisi dengan segala sesuatu yang terbaru. Bak sebuah sihir, apa yang ia inginkan pun ada di sana.

Kemudian, ia mulai melihat ke seberang jalan dan musuhnya ternyata memiliki rumah berukuran ganda tepat di depannya.

Pria ini pun berkata, "Oke, saya ingin segunung emas.", dan ia mendapatkannya. Tak lama, temannya itu juga mendapat dua gunung emas lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement