Kamis 25 May 2023 13:11 WIB

Arab Saudi dan AS Tekan Israel Agar Bicarakan Perdamaian dengan Palestina

Israel setuju untuk menormalisasi hubungan dengan UEA, Bahrain, Maroko.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
 Arab Saudi dan AS Tekan Israel Agar Bicarakan Perdamaian dengan Palestina. Foto:  Bendera Israel (ilustrasi)
Foto: Antara
Arab Saudi dan AS Tekan Israel Agar Bicarakan Perdamaian dengan Palestina. Foto: Bendera Israel (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH -- Amerika Serikat dan Arab Saudi ingin Israel memulai kembali melakukan pembicaraan damai dengan Otoritas Palestina. Ini sebagai imbalan bila kesepakatan normalisasi antara Israel dan Arab Saudi yang ditengahi AS ingin terwujud.

AS dan Arab Saudi, seperti dilansir The New Arab, Rabu (24/5/2023), berusaha menekan Israel untuk memulai kembali pembicaraan damai dengan Otoritas Palestina. Selain itu, Washington juga menuntut agar Israel menghentikan reformasi peradilannya.

Baca Juga

Reformasi yudisial yang diusulkan Israel, yang akan memberi parlemen lebih banyak kendali atas Mahkamah Agung, telah dihentikan sementara setelah penentang mengorganisir beberapa protes terbesar yang pernah terjadi di Israel.

Pekan lalu, Putra Mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman mengatakan kepada Liga Arab bahwa masalah Palestina adalah dan tetap menjadi masalah utama bagi negara-negara Arab. "Dan itu menjadi prioritas utama kerajaan," kata dia.

Saudi juga telah membuat lebih banyak tuntutan sebagai imbalan jika ingin terjadi normalisasi dengan Israel. Riyadh ingin pemerintahan Biden mencairkan kesepakatan senjata era Trump, perjanjian pertahanan dengan AS yang serupa dengan NATO, serta persetujuan program nuklir sipilnya.

Israel setuju untuk menormalisasi hubungan dengan UEA, Bahrain, Maroko pada 2020 dan dengan Sudan pada 2021 sebagai bagian dari 'Abraham Accords' yang ditengahi AS.

Kesepakatan serupa dengan Arab Saudi tampaknya semakin mendekati penyelesaian dalam beberapa bulan terakhir, karena muncul laporan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman berbicara dua kali melalui telepon dalam beberapa pekan terakhir.

Kesepakatan normalisasi antara negara-negara Arab dan Israel yang akan memberikan kelonggaran bagi warga Palestina belum terwujud sejauh ini. Pada tahun 2020, duta besar UEA untuk AS mengatakan kesepakatan dengan Israel ditandatangani untuk mencegah aneksasi wilayah Palestina oleh Israel.

Namun, sejak itu, Israel terus membangun pemukiman ilegal di Tepi Barat yang diduduki dan menghancurkan rumah-rumah warga Palestina. Israel pada tahun 2023 melancarkan kekerasan baru terhadap warga Palestina, karena tentara dan pemukim telah membunuh 156 warga Palestina tahun ini. Rata-rata lebih dari satu per hari.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement